Telan Korban, Camat Cibuaya Imbau Petani Hentikan Penggunaan Listrik untuk Perangkap Tikus di Sawah

Camat Cibuaya, Ahmad Mustopa
Camat Cibuaya, Ahmad Mustopa menegaskan bahwa peristiwa tersebut merupakan tragedi kemanusiaan yang seharusnya tidak perlu terjadi. 
0 Komentar

KBEonline.id – Camat Cibuaya, Ahmad Mustopa, menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas meninggalnya seorang warga Desa Gebangjaya, Kecamatan Cibuaya, Kabupaten Karawang, akibat tersengat listrik di area persawahan pada Senin (27/10/2025).

Korban diketahui bernama Sahlim (65), seorang petani yang sehari-hari bekerja di sawah. Ia meninggal dunia setelah tersengat aliran listrik yang dipasang sebagai jebakan hama tikus di sawah milik warga bernama Amad. Berdasarkan keterangan, pemilik sawah diduga lupa memutus aliran listrik yang masih aktif, hingga akhirnya menewaskan korban yang melintas.

“Atas nama pribadi dan pemerintah Kecamatan Cibuaya, saya menyampaikan turut berbelasungkawa yang sebesar-besarnya. Semoga almarhum diterima amal ibadahnya dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan,” ujar Ahmad Mustopa, Selasa (28/10/2025).

Baca Juga:Ketua DPRD Karawang Dorong Pemuda Mandiri Hadapi Mahalnya Harga RumahPemkab Karawang dan KPK Bersinergi Cegah Kerugian Negara di Sektor Tambang MBLB

Ia menegaskan bahwa peristiwa tersebut merupakan tragedi kemanusiaan yang seharusnya tidak perlu terjadi.

“Satu nyawa melayang hanya untuk melindungi sawah dari hama tikus tentu tidak sepadan,” ucapnya.

Camat Cibuaya kemudian mengimbau seluruh petani di wilayahnya untuk segera menghentikan penggunaan aliran listrik dalam menangani hama tikus di sawah. Ia menekankan bahwa masih banyak cara lain yang lebih aman dan efektif untuk mengendalikan hama tersebut.

“Kita bisa melakukan gropyokan bersama, atau sepakat melakukan tanam serentak agar pengendalian tikus lebih efektif. Tidak perlu lagi bertahan dengan cara berisiko seperti ini,” katanya.

Ahmad Mustopa juga meminta pihak PLN untuk memastikan bahwa listrik di area persawahan dikembalikan sesuai fungsi aslinya, yakni untuk kebutuhan masyarakat, bukan sebagai alat jebakan.

“Semoga himbauan ini bermanfaat dan menyadarkan kita semua agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Mari bersama-sama menjaga keselamatan diri dan sesama,” tutupnya.

0 Komentar