“Seringkali orang hanya melihat silat sebagai ajang tanding. Tapi di sini, kami ingin menanamkan bahwa adab lebih penting daripada gelar. Karakter lebih utama daripada kemenangan,” tutur Ghory penuh makna.
Akhir yang Mengharukan
Hari penutupan menjadi puncak dari seluruh perjalanan jambore. Setelah pengumuman para juara lomba, seluruh peserta berkumpul menyaksikan pengukuhan anggota baru yang dinyatakan lulus Ujian Kenaikan Tingkat (UKT). Sorak sorai dan tepuk tangan mengiringi prosesi itu, disertai tangis haru yang bangga karena resmi menjadi bagian keluarga besar Tadjimalela.
Ketua Umum Tadjimalela Karawang, Kang Saefudin Lubis, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar agenda tahunan, melainkan wadah pembentukan generasi muda yang berkarakter kuat dan berjiwa pemimpin.
Baca Juga:Gercep! Camat Tempuran Door to Door Tinjau Rumah Warga Terdampak Angin KencangWaspada Bagi Perokok! Bisa Dipenjara dan Didenda Ratusan Juta Hingga Milliaran, Begini Penjelasan Lengkapnya!
“Kita bukan sekadar silat, tapi keluarga. Di sinilah kita belajar menghargai, bersyukur, dan tumbuh bersama,” tegasnya.
Jambore Silat Tadjimalela Karawang 2025 pun menutup kegiatannya dengan semangat baru: bahwa setiap pesilat sejati tidak hanya tangguh dalam jurus, tapi juga kuat dalam hati, pikiran, dan nilai kemanusiaan.
