KBEonline.id – Komandan Resor Militer (Danrem) 063/Sunan Gunung Jati, Kolonel Inf Hista Soleh Harahap, S.I.P., M.I.P., M.Han., secara resmi meluncurkan Program Santri Maung Siliwangi di Pondok Pesantren Lestari Alam Qur’ani Indonesia, Desa Ciranggon, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Karawang, Selasa (28/10/2025).
Peresmian program berlangsung khidmat melalui upacara yang dipimpin langsung oleh Danrem 063/Sunan Gunung Jati dan diikuti oleh Dandim 0604/Karawang, pimpinan pondok pesantren, Camat Majalaya, para guru, serta seluruh santri.
Dalam upacara tersebut, perwakilan santri membacakan ikrar untuk menjadi generasi penerus bangsa yang berakhlak, unggul, serta tidak mudah terpecah oleh isu dan provokasi. Sebagai simbol peresmian, Danrem bersama pimpinan pondok menyematkan sorban kepada perwakilan santri.
Baca Juga:Anak-anak Siapa Ini? 3 Pelajar SMP Diangkut Polisi di Jababeka Kedapatan Bawa Sajam Usai TawuranUPDATE Pemeriksaan Ade Efendi Zarkasih di Polres Metro Bekasi, Kapolres : Kalau Tidak Pulang Berarti Ditahan..
Kolonel Hista Soleh Harahap menjelaskan, lahirnya Program Santri Maung Siliwangi dilatarbelakangi oleh pentingnya menumbuhkan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga beradab dan berkarakter.
“Banyak orang pintar, tapi tidak mengedepankan adab. Padahal, dalam Islam kita diajarkan untuk mendahulukan adab sebelum ilmu. Di pesantren ini, santri sudah dibekali keduanya. Tinggal kita tanamkan nilai kepemimpinan agar siap menyongsong Indonesia Emas 2045,” ujarnya.
Ia menambahkan, santri dan pelajar saat ini merupakan calon pemimpin masa depan yang akan memegang berbagai posisi strategis pada tahun 2045 mendatang. Karena itu, pembinaan karakter dan jiwa kepemimpinan menjadi kunci dalam mempersiapkan generasi emas tersebut.
Program Santri Maung Siliwangi sendiri merupakan akronim dari Manusia Unggul Silih Asah (saling mendidik), Silih Asih (saling mengasihi), Silih Asuh (saling membimbing), dan Silih Wawangi (saling memberi dukungan).
“Adik-adik yang ada di depan saya hari ini suatu saat akan menggantikan kami. Bisa jadi presiden, menteri, atau pimpinan pesantren. Karena itu, penting untuk membentuk mereka menjadi pribadi yang tangguh dan berjiwa pemimpin,” tambahnya.
Kolonel Hista juga menyampaikan bahwa program tersebut akan menjadi bagian dari pembelajaran wajib di lingkungan pesantren. Melalui kolaborasi TNI dan lembaga pendidikan Islam, diharapkan terbentuk karakter santri yang disiplin, tangguh, dan cinta tanah air.
