“Disiplin dan ketekunan sudah menjadi budaya pesantren. Tinggal kami tambahkan pembelajaran kepemimpinan dan wawasan kebangsaan agar mereka semakin matang,” jelasnya.
Kendati demikian, Danrem menegaskan bahwa program tersebut tidak akan mengubah kurikulum yang telah diterapkan pondok pesantren. Ia juga menyebut Pondok Pesantren Lestari Alam Qur’ani Indonesia sebagai pesantren pertama yang menerapkan Program Santri Maung Siliwangi di wilayah Korem 063/Sunan Gunung Jati.
“Harapan kami, program ini dapat berkembang dan diterapkan di seluruh pesantren di wilayah Korem Sunan Gunung Jati,” ujarnya.
Baca Juga:Anak-anak Siapa Ini? 3 Pelajar SMP Diangkut Polisi di Jababeka Kedapatan Bawa Sajam Usai TawuranUPDATE Pemeriksaan Ade Efendi Zarkasih di Polres Metro Bekasi, Kapolres : Kalau Tidak Pulang Berarti Ditahan..
Sementara itu, Pimpinan Ponpes Lestari Alam Qur’ani Indonesia, Muhammad Endang Suratno Wibowo, M.Ed., menilai sinergi antara TNI dan pesantren merupakan langkah strategis dalam membangun karakter bangsa.
“TNI dan pesantren adalah dua pilar penting peradaban bangsa, keduanya menjadi penjaga benteng moralitas. Melalui kerja sama ini, diharapkan lahir generasi muda yang cinta tanah air, cinta ilmu, cinta agama, dan cinta NKRI,” tegasnya.
Pondok Pesantren Lestari Alam Qur’ani Indonesia berdiri sejak tahun 2020 dan kini menaungi sebanyak 103 santri yang fokus mempelajari tahfiz Al-Qur’an dan kitab kuning. (Aufa)