“Dia masih muda, dia pemain ringan, dia bisa berlari 10 km pada laga ini, 10 km pertandingan sebelumnya. Dimanapun aku menempatkan dia, dia selalu tersenyum, dia selalu tampil terbaik. Dia adalah salah satu rekrutan terbaik saya,” tegas Bojan.
Kepercayaan Penuh dari Bojan Hodak
Ucapan Bojan bukan sekadar pembelaan kosong. Dalam beberapa pertandingan terakhir, pelatih asal Kroasia itu memang memberikan kepercayaan penuh kepada Eliano untuk tampil di berbagai posisi berbeda. Bojan terlihat sangat yakin terhadap kemampuan adaptasi dan kecerdasan taktik sang pemain.
Ketika Persib menghadapi Persebaya Surabaya, Eliano dimainkan sebagai Attacking Midfielder (AMF). Pada posisi itu, ia menjadi penghubung utama lini tengah dan depan, mengatur ritme serangan, serta membantu pressing tinggi di area lawan.
Baca Juga:Luar Biasa! Persib Bandung Tak Terkalahkan Sepanjang Oktober, Sapu Bersih Lawan Asia dan Lokal Tanpa KebobolanBeasiswa Karawang Cerdas 2025 Dibuka, Begini Syarat dan Tata Cara Mendaftarnya!
Saat melawan Arema FC, Bojan kembali memercayakannya untuk turun sebagai Left Back (LB). Meskipun posisi tersebut bukanlah tempat alami Eliano, ia tetap tampil solid dalam bertahan dan beberapa kali memberikan umpan silang berbahaya ke kotak penalti.
Kemudian pada laga AFC Champions League Two melawan Lion City Sailors, Eliano kembali dirotasi dan dimainkan sebagai Second Striker (SS). Di posisi ini, ia bekerja sama dengan penyerang utama untuk menekan pertahanan lawan dan turut aktif dalam fase build-up.
Tidak berhenti di situ, ketika Persib menjamu Selangor FC, Eliano kembali diberi peran baru sebagai Right Back (RB). Ia menunjukkan ketenangan luar biasa dan kemampuan membaca permainan yang membuat lawan kesulitan menembus sisi kanan pertahanan Persib.
Fleksibel, Disiplin, dan Selalu Siap
Kualitas Eliano dalam menjalankan peran berbeda membuat banyak pihak di internal Persib kagum. Ia dikenal memiliki daya tahan tinggi dan kepribadian positif di ruang ganti. Setiap kali mendapat instruksi baru, ia menjalaninya tanpa keluhan dan tetap menjaga konsistensi performa.
Fleksibilitas itu pula yang membuat Bobotoh kini menjulukinya sebagai pemain “ada di mana-mana”. Dalam berbagai unggahan di media sosial, dukungan terus mengalir untuk Eliano. Banyak yang menilai bahwa sikap rendah hatinya di tengah kritik adalah bukti kedewasaan yang jarang dimiliki pemain muda.
