Heboh Awan Hitam, Kebakaran Dame di Kaceot Mencemari Udara Sampai Subang, BMKG Sampai Turun Tangan

Busa hitam kebakaran limbah PT dame
Busa hitam dari kebakaran pabrik limbah PT Dame di Kaceot Karawang terbang sampai Subang.
0 Komentar

Teguh menjelaskan, secara ilmiah awan terbentuk dari proses kondensasi uap air di atmosfer dengan pola, ketinggian, dan karakteristik tertentu yang dapat diidentifikasi melalui citra satelit serta radar cuaca BMKG.

Pada 27 Oktober 2025, wilayah Subang secara umum berawan pada pagi hari dan terpantau awan hujan pada sore hari di bagian selatan. Berdasarkan alat pengamatan terdekat (AWS Sukamandi), angin bertiup dominan dari timur-selatan dengan kecepatan maksimum 26,1 kilometer per jam. Sedangkan pada 28 Oktober 2025, cuaca Subang umumnya berawan tebal hingga hujan ringan sejak pagi hingga sore.

Angin didominasi dari arah timur hingga selatan dengan kecepatan maksimum 13,3 kilometer per jam.

Baca Juga:Bayar Cicilan Bisa di Kantor Pos Terdekat, WOM -PT Pos Kerjasama Perluasan Akses Layanan PembiayaanFestival Literasi Purwakarta 2025, Gerakan Membaca Agar Gemar Membaca

“Menurut kami, fenomena yang tampak berupa gumpalan hitam tersebut lebih mungkin berasal dari aktivitas di permukaan bumi, misalnya dari proses industri, reaksi kimia limbah, atau aktivitas manusia lainnya yang menyebabkan terbentuknya busa atau material ringan yang kemudian terangkat oleh angin,” ujarnya.

Untuk memastikan sumber serta kandungan materialnya, Teguh menyarankan agar dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh instansi terkait, seperti Dinas Lingkungan Hidup (DLH) atau BPBD setempat.

BMKG Jawa Barat terus memantau kondisi cuaca dan atmosfer di wilayah Subang serta siap memberikan dukungan data apabila diperlukan untuk kajian lebih lanjut oleh pihak berwenang.

Datang Bersama Hujan Deras dan Angin Kencang

Kapolsek Patokbeusi, Kompol Anton Indra Gunawa, mengatakan, fenomena busa hitam misterius yang sempat beterbangan dan jatuh di Kampung Kondang, Desa Tanjungrasa, Kecamatan Patokbeusi, berasal dari sebuah pabrik di wilayah Kabupaten Karawang. Gunawan menyebut busa tersebut tidak berbahaya bagi warga.

“Benar, pada hari Jumat (24/10/2025) ada busa yang terbawa angin ke wilayah Patokbeusi. Kami sudah mengecek dan busa itu berasal dari salah satu perusahaan di Karawang,” kata Anton.

Kejadian itu, kata Anton, terjadi bersamaan dengan hujan deras dan angin kencang yang mendorong busa naik ke udara. Akibatnya, busa berpindah dari Karawang hingga ke wilayah Subang.

“Karena curah hujan sangat besar, gelembung itu naik lalu tertiup angin dan terbang,” kata Anton.

Baca Juga:Wira Tani Karawang: Wisata Edukasi Pertanian Cocok untuk Sekolah dan KeluargaBREAKING NEWS: Wakil Wali Kota Bandung Erwin Diperiksa Kejagung, Begini Penjelasannya!

Ia menyebutkan, dari hasil pengecekan kepolisian serta konfirmasi langsung kepada perusahaan, busa hitam tersebut telah melalui prosedur pengolahan limbah sesuai standar operasional prosedur (SOP).

0 Komentar