Terhitung dari periode Januari hingga September 2025, PT Pupuk Kujang telah menyerap 80,95 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD) atau setara 33,79% dari total distribusi gas di SKG Cilamaya. Setiap meter kubik gas yang mengalir ke pabrik di Kecamatan Cikampek itu adalah jaminan bagi rantai pasokan pupuk nasional, dari proses reforming amonia hingga granula urea yang kelak sampai ke tangan petani di seluruh Indonesia.
Lingga menjelaskan bahwa SKG Cilamaya bukan hanya simpul tekanan, namun juga pusat kontrol data dan pengukuran tekanan gas yang masif. SKG Cilamaya merupakan bagian integral dari Pertamina Gas OWJA yang menangani total 49 off-taker atau pelanggan, dengan total kebutuhan gas mencapai 17 hingga 20 BBTUD (Billion British Thermal Unit per Day) untuk sektor industri. Jumlah itu ditopang dari 15 pemasok gas, dua di antaranya ialah PT Pertamina Eksplorasi dan Produksi (EP) serta PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Offshore North West Java (ONWJ).
“Skala operasi di sini sangat strategis. Kebutuhan dari konsumen utama seperti PT Pupuk Kujang 1A dan 1B sendiri mencapai 95 MMSCFD, diikuti oleh kebutuhan vital dari PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk pembangkit listrik. Untuk menjamin pasokan ini, Distrik SKG Cilamaya dilengkapi dengan tiga unit Gas Turbine Compressor (GTC) untuk tahap pertama dan tiga unit GTC untuk tahap kedua. GTC inilah jantung yang memastikan tekanan gas cukup kuat menjangkau jarak yang jauh,” ujar Lingga sambil menunjuk skema infrastruktur.
Baca Juga:Kepala Kankemenag Karawang Buka Musda KKMTs, Momentum Sinergi Antar MadrasahDi Tengah Hujan Rintik, ASN Kemenag Karawang Peringati Sumpah Pemuda ke-97 dengan Khidmat
Ia melanjutkan, infrastruktur yang dijaga Distrik SKG Cilamaya mencakup jaringan pipa yang sangat luas. Wilayah operasi ini bertanggung jawab atas beberapa ruas pipa transmisi Open Access seperti Cilegon – Sunyaragi sepanjang 491 kilometer yang telah berusia puluhan tahun. Kemudian juga ditopang oleh enam pipa transmisi Open Access lainnya, di antaranya pipa dengan jalur utama seperti:
• Pipa 24” yang membentang antara Cilamaya – Citarik – Tegalgede – Bitung hingga Cilegon sepanjang 53 kilometer.
• Pipa 14” dari Cilamaya – Kandang Haur Timur hingga Balongan sepanjang 39 kilometer.
