• Pipa 18” dari Kandang Haur Timur menuju Cilamaya sepanjang 39 kilometer.
• Pipa 18” dari Cilamaya menuju Citarik sepanjang 21 kilometer.
• Pipa 18” dari Citarik hingga Dawuan sepanjang 7 kilometer.
• Pipa 32” dari Citarik menuju Tegalgede sepanjang sekitar 35 kilometer.
Selain itu, SKG Cilamaya juga mengelola pipa Right of Way (ROW) sepanjang 98 kilometer, dari ruas Cilamaya menuju Kandang Haur Timur sejauh 39 kilometer, Cilamaya menuju Tegalgede sejauh 53 kilometer, serta Cilamaya menuju Parigi sejauh 6 kilometer, dan 5 kilometer pipa dedicated yang terbagi dalam dua jenis, yakni pipa 10” dan pipa 8”.
Selain transmisi, Lingga menekankan pentingnya akurasi pengukuran volume gas. Lingga menyebutkan, stabilitas gas tidak hanya diukur dari tekanan, tetapi juga dari keakuratan volume yang disalurkan.
Baca Juga:Kepala Kankemenag Karawang Buka Musda KKMTs, Momentum Sinergi Antar MadrasahDi Tengah Hujan Rintik, ASN Kemenag Karawang Peringati Sumpah Pemuda ke-97 dengan Khidmat
Di Distrik SKG Cilamaya terdapat lima Stasiun Metering Gas (SMG) yang beroperasi 7 x 24 jam untuk mengukur transaksi. Lima SMG tersebut ialah SMG Citarik, SMG Dawuan, SMG Walahar (berhenti beroperasi sejak 31 Desember 2022), SMG Sadikun, dan SMG SEP. Pengukuran ini juga didukung oleh total 25 Unit Stream Meter Gas, didominasi oleh 23 Unit Meter Gas Orifice dan dua Unit Turbine Meter. Sebanyak 23 unit digunakan untuk transaksi (Meter Custody), dan sisanya untuk kebutuhan operasional (Non-Custody).
“Setiap meter outlet di sini adalah titik serah terima energi yang harus dijamin ketepatannya, baik untuk industri maupun listrik nasional,” pungkas Lingga.
Menurut Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam Handbook of Energy and Economic Statistics of Indonesia 2023, panjang jaringan transmisi gas nasional telah mencapai lebih dari 13.000 kilometer, dan akan terus berkembang mengikuti kebutuhan industri dan kelistrikan. Sekitar 60 persen aliran gas bumi nasional digunakan untuk sektor industri dan pembangkit Listrik.
Data itu diperkuat oleh Laporan Tahunan SKK Migas 2024, yang mencatat total penyaluran gas domestik mencapai 5.679,84 BBTUD. Dari jumlah tersebut, 57,02 persen diserap oleh industri dan 27,25 persen oleh pembangkit listrik PLN dan Independent Power Producer (IPP) atau produsen listrik swasta. Angka ini menunjukkan besarnya peran jaringan transmisi, termasuk SKG Cilamaya dalam menjaga kesinambungan energi industri di Jawa Barat.
