Dodi menambahkan, selain curah hujan tinggi, kiriman air dari hulu, serta luapan Kali Cikarang, banjir juga diperparah oleh saluran pembuangan air atau drainase yang tidak memadai di sejumlah titik.
Sementara itu, di Perumahan Griya Bagasasi, Desa Sukarukun, Kecamatan Sukatani, ketinggian air mencapai satu meter, bahkan genangan tersebut masuk ke rumah warga.
Tokoh Pemuda Bekasi, Muhammad Burhani, warga perumahan itu, mengaku air mulai masuk ke area rumahnya sekitar pukul 16.00 WIB. Air masuk melalui saluran drainase di tiap gang dan perlahan naik hingga menutupi jalan utama perumahan.
Baca Juga:Curhat Soal Layanan Kesehatan Warnai Reses Mia El-Dabo di Cikarang UtaraKusuriya no Hitorigoto Season 3 Akhirnya Dapat Update! Ini Bocoran Jadwal dan Jalan Ceritanya
“Sekitar pukul 16.30 air sudah setinggi 30 sentimeter di jalan utama, dan sampai malam ini (pukul 21.25) ketinggian air di beberapa titik sudah mencapai 60 sentimeter hingga satu meter,” ujar Burhani.
Ia mengatakan, air datang perlahan namun terus meningkat hingga masuk ke dalam rumah. Dalam 15 tahun tinggal di perumahan tersebut, baru kali ini air merendam hingga ke dalam rumahnya.
“Biasanya banjir hanya sampai depan gang, sekitar 30 sampai 50 sentimeter, tidak sampai masuk rumah. Baru kali ini air betul-betul masuk,” tuturnya.
Saat air mulai meninggi, Burhani bersama keluarganya segera mengevakuasi barang-barang penting ke lantai dua, terutama barang elektronik dan pakaian. Ia juga menampung beberapa tetangga yang rumahnya kebanjiran untuk bermalam di lantai dua rumahnya.
“Saya masih bertahan di lantai dua bersama beberapa tetangga, terutama yang punya balita. Rumah mereka sudah tidak bisa ditempati,” ucapnya.
Proses evakuasi, kata Burhani, sempat mengalami kendala terutama bagi warga lanjut usia. Selain itu, akses jalan keluar dari perumahan juga terputus karena seluruh jalur utama terendam dan tidak bisa dilalui kendaraan.
“Yang paling dibutuhkan warga sekarang ini susu, pampers, obat-obatan untuk anak-anak, dan logistik makanan. Akses ke dalam perumahan sudah tidak bisa dilalui kendaraan,” tandasnya. (Iky)
