Kalimat yang Paling Disenangi Rakyat dari Purbaya: Negara dan Rakyat Makmur Bersama, karena Indonesia Kaya

Purbaya
Purbaya
0 Komentar

Semenrtara soal investasi, Purbaya mengatakan, investasi termasuk di antaranya dari investor asing. Meski demikian, Purbaya sendiri tidak terlalu mengandalkan asing. Sebab, ia percaya asing datang bukan untuk membangun RI.

“Apakah saya undang investasi asing? Ya ngundang, tapi saya nggak akan memohon-mohon (investor asing). Kenapa? Saya termasuk yang percaya asing nggak akan bangun negara kita,” kata Purbaya.Ia sendiri percaya bahwa asing datang ke Indonesia hanya untuk memanfaatkan ‘kue’ pertumbuhan ekonomi Indonesia, untuk kebutuhan mereka sendiri.

Karena itu, dirinya sendiri lebih condong mencari investor yang menyediakan teknologi yang tidak dimiliki RI. Jangan sampai, keberadaan investor-investor ini justru malah akan menggerus industri yang sudah ada.

Baca Juga:Dinas PRKP Sudah Bangun 1.457 Tangki Septik dan MCK Tahun 2025 di Karawang KDM Siapkan Skema Baru Program Restorative Justice di Jawa Barat, Nih Penjelasanya…

“Pasti akan saya cari yang ada spillover technology-nya. Kalau tukang jahit baju aja nggak usah diundang ke sini, udah banyak di sini. Yang kita punya nggak usah dibuka, tapi yang kita nggak punya kita buka. Itu strategi kita ke depan ya,” ujarnya.

Meski investtasi bukan masuk ke ranahnya, Purbaya menekankan bahwa terdapat sejumlah instrumen di Kementerian Keuangan yang bisa mengintervensi investor asing yang tidak tepat.

“Jadi walaupun saya ini di Kementerian Keuangan, katanya bukan urusan saya, saya punya instrumen pajak, instrumen tarik. Kita kerjain dari itu kalau mereka ngotot,” kata dia.

Sebagai informasi, Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), melaporkan realisasi investasi pada kuartal III 2025 mencapai Rp 491,4 triliun atau sebesar 25,8% dari target sepanjang 2025. Sedangkan sepanjang Januari-September 2025 mencapai Rp1.434,3 triliun atau sudah 75,3% dari target 2025.

Ekonomi Global

Purbaya bicara tentang kondisi perekonomian global yang tengah bergejolak. Menurutnya, kondisi tersebut tidak berdampak signifikan terhadap perekonomian Indonesia.Purbaya mengatakan, masyarakat dibayang-bayangi rasa takut akan kehancuran ekonomi di tengah tensi global yang terjadi saat ini. Padahal, selama 25 tahun dirinya menjadi ekonom, kondisi ketidakpastian dunia selalu ada.

“Akhirnya saya simpulkan bahwa ini selalu terjadi. Jadi yang paling bagus bagi kita adalah menentukan kebijakan dalam negeri yang baik, sehingga walaupun global gonjang-ganjing kita nggak peduli,” kata Purbaya.

0 Komentar