Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, Muchlis, mengatakan pihaknya bersama Bupati Bekasi telah meninjau langsung lokasi terdampak dan menggelar rapat koordinasi lintas dinas untuk mempercepat penanganan banjir.
“Tadi kita sudah mengecek ke lapangan dengan Pak Bupati. Dari hasil rapat tadi, ada tiga hal yang menjadi konsentrasi kita untuk segera ditangani,” ujar Muchlis.
Menurutnya, penanganan pertama difokuskan pada perbaikan pintu air BSH 0 yang sudah tidak berfungsi. Perbaikan itu langsung dikerjakan oleh Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi (SDABMBK) dan ditargetkan rampung dalam waktu satu minggu.
Baca Juga:Melihat Besaran Belanja Pegawai R-APBD 2026 Karawang, Purwakarta, Cikarang dan Kota BekasiProgres Pembangunan Kantor Kelurahan Jatimulya – Tambun Selatan
Langkah kedua adalah pemasangan sitpel atau tembok penahan tanggul yang akan segera dikoordinasikan dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk ditindaklanjuti.
Sedangkan penanganan ketiga, kata Muchlis, yakni pembersihan sampah di sepanjang aliran Kali Cikarang yang membentang dari Kecamatan Sukatani, Sukakarya, hingga Cabangbungin dan sebagian wilayah Muara Gembong.
“Pekerjaan pembersihan sudah dicicil oleh teman-teman Dinas Lingkungan Hidup,” tambahnya.
Muchlis menyebut, terdapat tiga titik tanggul jebol di Desa Sukamanah, sementara sejumlah titik lain dalam kondisi kritis dan berpotensi kembali jebol jika tekanan air terus meningkat.
“Di sekitar tanggul jebol itu banyak juga yang sudah kritis, di bawahnya ada pori-pori. Kalau terus tertekan air, bisa membesar. Sekarang masyarakat bersama relawan sudah mulai menumpuk karung pasir untuk memperkuat tanggul,” jelasnya.
Berdasarkan data BPBD Kabupaten Bekasi, banjir di Kecamatan Sukatani melanda dua desa, yakni Desa Sukarukun dan Desa Sukamanah.
Di Desa Sukarukun, sebanyak 210 kepala keluarga (KK) atau 815 jiwa terdampak, termasuk 24 bayi, 140 balita, dan 162 lansia. Sebanyak 17 rumah warga terendam banjir. Warga mengungsi di Lapang Jabon Sukarukun, dengan kebutuhan mendesak berupa sembako, obat-obatan, tenda pengungsian, selimut, dan alat MCK.
Baca Juga:EUWEUH KAPAUR, Jatah Tiket untuk Tim Tamu di Stadion MBPJ Selangor Sudah Ludes Diborong BobotohGAWAT, Ribuan Buruh Blokir Jalan Pantura Karawang-Bekasi, Protes PHK Massal di Michelin, DPR Turun Tangan
Sementara di Desa Sukamanah, terdapat 1.600 KK atau 5.200 jiwa terdampak, termasuk 520 balita dan 135 lansia. Seluruh 1.600 rumah warga terendam, dan pengungsian dipusatkan di halaman Kantor Desa Sukamanah. Warga di lokasi ini juga membutuhkan sembako, obat-obatan, tenda, selimut, dan peralatan MCK.
