KBEONLINE.ID – Kabar terbaru untuk para calon jemaah haji! Pemerintah bersama DPR RI telah resmi menetapkan rata-rata Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) tahun 1447 H / 2026 M sebesar Rp 54.193.806 per jemaah.
Keputusan ini disampaikan oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) usai rapat bersama DPR, dan langsung menarik perhatian publik karena menjadi acuan biaya resmi keberangkatan haji dua tahun mendatang.
BPKH menjelaskan bahwa angka tersebut adalah biaya riil yang dikeluarkan untuk kebutuhan perjalanan ibadah haji, mulai dari penerbangan, akomodasi di Makkah dan Madinah, hingga biaya hidup atau living cost selama di tanah suci.
Baca Juga:Brigitta Gunawan, Manfaatkan Teknologi Samsung untuk Memperluas Advokasi Laut dan Iklim di Indonesia dan DuniaHujan Meteor adalah Tanda Kekuasaan Allah untuk Menjaga Langit dari Setan yang Berusaha Mencuri Info Langit
Total biaya ini disebut sudah melalui proses perhitungan matang antara pemerintah dan DPR agar tetap terjangkau namun tetap menjaga kualitas pelayanan bagi jemaah Indonesia.
“Bipih tahun 2026 mencerminkan keseimbangan antara kemampuan jemaah dan kebutuhan biaya riil di lapangan. Kami memastikan transparansi dan efisiensi dalam setiap komponen pembiayaan,” demikian penjelasan resmi dari BPKH dalam unggahan di akun media sosialnya.
Rincian Komponen Biaya Haji 2026
Berikut rincian lengkap alokasi dana perjalanan ibadah haji tahun 2026:
Penerbangan (pulang-pergi): Rp 32.912.885
Akomodasi Makkah: Rp 14.108.921
Akomodasi Madinah: Rp 3.872.000
Living Cost: Rp 3.300.000
Dengan total biaya mencapai Rp 54,19 juta, jemaah cukup menyiapkan setoran awal sebesar Rp 25 juta, sisanya akan dilunasi menjelang keberangkatan sesuai jadwal yang ditetapkan Kementerian Agama. Sebagian pembiayaan juga terbantu oleh nilai manfaat Virtual Account jemaah, yang dikelola oleh BPKH melalui hasil pengembangan dana haji.
Haji 2026 Diupayakan Lebih Nyaman
Selain aspek biaya, pemerintah juga menjanjikan peningkatan kualitas layanan untuk jemaah haji tahun 2026. Mulai dari penginapan yang lebih dekat dengan Masjidil Haram, peningkatan menu konsumsi sesuai cita rasa Nusantara, hingga penyediaan transportasi yang lebih efisien dan nyaman.
Pelayanan di Arafah dan Mina pun disebut akan terus dibenahi agar ibadah puncak haji berjalan lebih tertib dan aman. Kemenag dan BPKH juga tengah menyiapkan sistem digitalisasi pelayanan haji untuk mempercepat proses administrasi dan meningkatkan transparansi dana.