kbeonline.id – Persebaya Surabaya masih berjuang menemukan konsistensi permainan di ajang BRI Super League 2025-2026. Dalam beberapa laga terakhir, performa tim Bajul Ijo kerap menuai sorotan karena hasil yang belum stabil. Pada pekan ke-12, Persebaya hanya mampu bermain imbang 1-1 saat bertandang ke markas Persik Kediri di Stadion Gelora Joko Samudro Gresik, Sabtu (8/11/2025).
Hasil seri itu melanjutkan tren inkonsistensi yang membuat sebagian pendukung merasa kecewa. Kritik mulai berdatangan, baik terkait pendekatan taktik, proses transisi, maupun efektivitas permainan Persebaya.
Sikap Tenang Eduardo Perez Hadapi Kritik
Menanggapi berbagai kritik tersebut, pelatih Persebaya, Eduardo Perez, memilih bersikap tenang. Pelatih asal Spanyol itu menyatakan bahwa tekanan adalah bagian alami dari dunia sepak bola dan ia menyambut semua pendapat dengan penuh respek.
Baca Juga:Lucho Terima Sanksi Tambahan dari Komdis PSSI, Persib Siapkan Strategi Tanpa Sang GelandangHasil Super League: Semen Padang Kian Terbenam, Borneo FC Tak Terbendung Berkat Brace Peralta
“Ketika Anda bekerja di dunia sepak bola, Anda harus siap untuk segalanya. Jadi, saya menghormati semua pendapat. Saya sangat kuat sekarang. Saya berada di satu momen di mana saya lebih kuat dari sebelumnya,” kata Eduardo.
Ia menegaskan bahwa kritik bukanlah hal yang harus ditakuti, melainkan sesuatu yang perlu dipahami dan dijadikan dorongan untuk bekerja lebih baik. Eduardo menyebut dirinya tetap fokus pada pekerjaannya dan mempercayai kualitas semua pemain yang dimiliki Persebaya.
“Saya percaya pada semua pemain di klub. Kami bekerja sangat keras setiap hari. Saya menghormati semua pendapat, tapi saya harus fokus pada pekerjaan saya,” ujarnya.
Analisis Laga Lawan Persik Kediri
Eduardo kemudian menjelaskan bahwa laga melawan Persik berlangsung ketat sejak menit awal. Kedua tim saling mengenal gaya bermain karena sudah bertemu di pramusim, sehingga duel berlangsung terbuka dan berjalan seimbang.
“Babak pertama, saya rasa seperti babak kedua, 50-50. Dua tim sudah saling mengenal karena kami juga bertemu di pramusim,” tuturnya.
Persebaya sempat unggul terlebih dulu di babak kedua, namun Persik mampu menyamakan lewat skema umpan silang yang gagal diantisipasi barisan pertahanan Bajul Ijo.
“Kita cetak gol duluan, dan setelah itu kita tahu Persik kuat di umpan silang. Di satu situasi yang tidak berjalan baik, mereka mencetak gol,” tambah Eduardo.
