Marsinah Jadi Pahlawan Nasional, Simbol Pengakuan Negara terhadap Kaum Buruh ‎

Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia
Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia
0 Komentar

KABUPATEN BEKASI – Penetapan Marsinah sebagai pahlawan nasional dinilai sebagai bentuk pengakuan negara terhadap perjuangan kaum buruh. Sosok perempuan yang gugur demi memperjuangkan hak-haknya itu kini disebut layak menjadi simbol pemersatu para pekerja di Indonesia.

‎Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia, Said Iqbal mengatakan, Marsinah menjadi satu-satunya kaum buruh yang berhak menerima penghargaan pahlawan nasional. Marsinah menjadi tokoh yang amat dihormati oleh seluruh elemen buruh.

‎Penetapan pahlawan nasional dari kaum buruh, kata Said, sudah sepantasnya mengingat kontribusi buruh pada negara dinilai vital. Bahkan di banyak negara buruh telah ditetapkan lebih dulu dalam daftar pahlawan nasional.

Baca Juga:KABAR BAIK Kuota Haji Kabupaten Bekasi 2026 Naik Jadi 3.500 Jemaah, Daftar Tunggu Berkurang, Kini 26,4 TahunProfil Lengkap Syekh Mansour Miliarder Arab Pemilik City Football Group Berencana Akuisisi Persib Bandung

‎“Sebagian di Amerika, sebagian di Asia, di Jepang, di India, di Jerman, di Perancis, di Italia, di Australia, di Selandia Baru, di Afrika Selatan. Banyak buruh itu jadi pahlawan nasional. Terus secara spontan beliau (Presiden Prabowo) bilang, menurut kamu siapa? Marsinah. Jadi yang ngusulin Marsinah itu kita (kaum buruh),” kata Said saat berorasi di depan ratusan buruh pada Konsolidasi Akbar Buruh di Gedung Swatantra Wibawa Mukti, Kabupaten Bekasi, Senin (10/11).

‎Said mengaku sempat diajak berbincang dengan Presiden Prabowo terkait rencana penetapan pahlawan nasional. Semula, kata dia, penetapan Marsinah sebagai pahlawan nasional akan dilakukan tahun depan. Namun akhirnya dipercepat.

‎“Rencana tahun depan, saya juga gak tahu, tiba-tiba Pak Mensesnek, Mas Prasetyo Hadi menelepon ke Kementerian Sosial untuk Marsinah dipercepat. Jadi sejarah di masa Presiden Prabowo adalah presiden yang kedua setelah Bung Karno datang menemui buruh di hari buruh. Dan di masa beliau juga Bapak Presiden Prabowo menetapkan buruh menjadi pahlawan nasional,” ucap dia.

‎Dalam riwayatnya, kata Said, Marsinah tewas saat memerjuangkan hak dia dan rekan-rekan buruh saat bekerja di sebuah pabrik jam di Sidoarjo Jawa Timur. Namun perjuangannya itu harus kandas setelah mayatnya ditemukan di sebuah hutan dengan kondisi mengenaskan.

‎“Marsinah seorang perempuan yang lahir dari keluarga miskin, yang dari Nganjuk, Jawa Timur, merantau ke Sidoarjo. Bekerja di Porong, pabrik jam. Kala itu dia datang menanyakan pimpinan-pimpinan buruhnya yang sedang berunding upah. Saya ulangin, berunding upah,” kata Said.

0 Komentar