kbeonline.id – Operator kompetisi sepak bola profesional Indonesia, I.League, secara resmi mengonfirmasi bahwa kebijakan larangan kehadiran suporter klub tamu masih berlaku untuk musim kompetisi 2025-2026.
Keputusan ini memperpanjang regulasi yang telah diterapkan sejak musim 2022-2023, sebagai bagian dari proses panjang transformasi sepak bola nasional pasca tragedi Kanjuruhan.
Kebijakan Lama yang Masih Diperpanjang
Melalui pernyataan resminya, I.League menegaskan bahwa kebijakan ini tetap diambil berdasarkan arahan langsung dari PSSI, yang juga telah berkoordinasi dengan FIFA terkait pembenahan tata kelola pertandingan di Indonesia.
Baca Juga:Beckham Putra: Waktu Jeda Bukan untuk Bersantai, Persib Harus Jaga MomentumPSBS Biak dan Madura United Akhiri Puasa Kemenangan di Kandang
“Pemberlakuan aturan ini merupakan bagian dari masa transisi untuk memastikan seluruh sistem keamanan pertandingan berjalan sesuai standar internasional,” demikian bunyi pernyataan resmi dari pihak I.League, Senin (10/11/2025).
Berlandaskan Regulasi Resmi Kompetisi
Aturan ini tercantum secara jelas dalam Regulasi Kompetisi BRI Super League 2025-2026, tepatnya Pasal 5 ayat 7, yang menyebutkan bahwa pada masa transisi transformasi sepak bola nasional, seluruh pertandingan domestik tidak dapat dihadiri oleh suporter tim tamu.
Selain itu, regulasi tersebut menegaskan bahwa klub akan menanggung tanggung jawab penuh apabila suporter mereka tetap hadir di stadion tuan rumah dan menimbulkan insiden pelanggaran.
Sementara itu, Pasal 5 ayat 8 mengatur peran dan kewajiban Panitia Pelaksana (Panpel) Pertandingan, yang diwajibkan untuk menyiapkan langkah-langkah antisipasi terhadap potensi kehadiran suporter tamu. Panpel juga diharuskan membuat rencana keselamatan dan keamanan yang mengacu pada Regulasi Keselamatan dan Keamanan PSSI 2021.
Langkah ini menjadi bentuk sinergi antara federasi, operator liga, dan pihak keamanan dalam menjaga kondusivitas pertandingan selama masa transisi menuju sistem sepak bola profesional yang lebih tertata.
Fokus pada Keamanan dan Transformasi
I.League menegaskan bahwa keputusan ini bukan semata-mata pembatasan, melainkan bagian dari strategi jangka panjang untuk menciptakan iklim pertandingan yang lebih aman dan tertib. PSSI dan I.League juga menilai bahwa pembenahan sistem keamanan, infrastruktur stadion, serta pola komunikasi antar-suporter masih harus terus diperkuat sebelum membuka kembali akses bagi penonton tamu.
“Kami memahami kerinduan suporter untuk mendukung tim kesayangan mereka langsung di stadion lawan. Namun, keselamatan seluruh pihak tetap menjadi prioritas utama,” lanjut pernyataan tersebut.
