KBEONLINE.ID – Era baru komunikasi lintas platform resmi dimulai. WhatsApp, aplikasi pesan milik Meta dengan lebih dari 2 miliar pengguna global, telah meluncurkan fitur Third-party Chats di Uni Eropa—dan BirdyChat menjadi aplikasi ketiga pertama yang berhasil terintegrasi sepenuhnya. Peluncuran ini menandai implementasi nyata dari Digital Markets Act (DMA) UE yang mewajibkan platform besar membuka akses interoperabilitas sejak Maret 2024.
Menurut laporan WABetaInfo pada 8 November 2025, fitur ini tersedia di versi beta WhatsApp (Android 2.25.33.8 dan iOS 25.32.10.72). Pengguna Eropa kini bisa mengirim serta menerima pesan langsung ke pengguna BirdyChat tanpa keluar dari WhatsApp. BirdyChat, aplikasi messaging berfokus produktivitas dan komunikasi bisnis asal Eropa, lolos verifikasi ketat Meta karena menggunakan Signal Protocol—standar enkripsi end-to-end yang sama dengan WhatsApp.
Fitur yang sudah aktif meliputi:
- Kirim/teima pesan teks
- Reactions, replies, dan typing indicators
- Read receipts
Sementara grup chat direncanakan hadir sepanjang 2025, dan panggilan suara/video baru pada 2027. Chat lintas platform ini ditempatkan di tab terpisah di atas inbox WhatsApp untuk membedakan dari obrolan native. Pengguna harus mengaktifkannya secara manual lewat Pengaturan > Akun > Chat Pihak Ketiga, dengan peringatan bahwa spam atau penipuan mungkin lebih tinggi karena kebijakan privasi tiap aplikasi berbeda.
Baca Juga:Xiaomi HyperOS 3: Update Terbaru yang Hadirkan AI Pintar dan Konektivitas SeamlessHari Ayah Nasional 2025: Rayakan Sosok Pahlawan Tak Tergantikan
Hingga November 2025, BirdyChat masih menjadi satu-satunya mitra yang aktif. Meta membuka pintu bagi aplikasi lain seperti Signal atau Telegram, asalkan memenuhi syarat enkripsi dan menandatangani perjanjian interoperabilitas. Di luar Eropa, fitur ini belum tersedia dan belum ada jadwal global.
Langkah ini dipuji sebagai terobosan persaingan sehat, meski beberapa pengamat menyebutnya “keterpaksaan regulasi”. Bagi pengguna Indonesia—pasar WhatsApp terbesar dunia—integrasi serupa masih menunggu kebijakan lokal. Namun, ini membuka harapan akan komunikasi lebih terbuka di masa depan.
