KBEONLINE.ID – Inovasi energi terbarukan terus bermunculan di Indonesia, dan salah satu yang paling menarik adalah Bobibos, bahan bakar alternatif berbasis jerami padi yang diklaim memiliki RON tinggi dan emisi rendah. Bobibos dikembangkan oleh PT Inti Sinergi Formula dan tim riset di Jonggol, Jawa Barat. Jerami padi dipilih karena tersedia melimpah setelah panen, dan riset menunjukkan bahwa bahan ini memungkinkan produksi dengan biaya yang kompetitif.
Proses dan Keunggulan Bobibos
Proses pembuatannya mulai dari pemilahan jerami hingga konversi secara bioenergi. Bobibos tersedia dalam dua jenis: bensin dan solar. Menurut laporan, Bobibos memiliki oktan setara RON 98 dan emisi gas buang yang sangat rendah, menjadikannya bahan bakar yang ramah lingkungan dan performa tinggi.
Selain keuntungan lingkungan, penggunaan jerami juga memberikan nilai tambah bagi petani, limbah yang tadinya dibakar atau diabaikan kini bisa menjadi sumber energi alternatif dan penghasilan tambahan.
Baca Juga:Siapa Pelatih Baru Timnas Indonesia? Ini Deretan Kandidat yang Lagi Dilirik PSSISiapa Timur Kapadze? Sosok Strategis yang Kini Mengundurkan Diri dari Timnas Uzbekistan
Produksi Massal 2026 & Dukungan Pemerintah
Dukungan mulai datang dari pemerintah daerah. Menurut berita, Dedi Mulyadi selaku Gubernur Jawa Barat siap bekerja sama dan menjalin MoU untuk produksi massal Bobibos. Sumber lain menyebut bahwa target produksi massal Bobibos akan dimulai pada 2026, setelah uji coba dan validasi teknis selesai. Ini menunjukkan bahwa langkah nyata menuju komersialisasi sedang dipersiapkan, dengan potensi besar untuk mengurangi dependensi impor bahan bakar fosil.
Meski prospek cerah, masih ada tantangan yang harus dihadapi, mulai dari regulasi, standar kualitas bahan bakar nasional hingga skala produksi. Namun, keunggulan Bobibos dalam biaya dan bahan baku lokal memberikannya peluang besar untuk masuk ke pasar nasional. Kombinasi kebutuhan energi nasional dan potensi limbah pertanian menjadikan inovasi ini strategis.
Dengan perkembangan terkini, Bobibos bukan sekadar ide, melainkan kenyataan yang akan segera hadir. Bagi masyarakat dan sektor pertanian, ini bisa menjadi solusi energi yang sekaligus mendukung kesejahteraan petani.
