Bobibos: Inovasi Terkini Bahan Bakar Nabati dari Jerami Padi, Solusi Energi Hijau Anak Bangsa

bahan bakar dari jerami
Di tengah krisis energi fosil dan polusi dari pembakaran jerami pasca-panen, inovasi terbaru lahir dari tangan anak negeri: Bobibos (Bahan Bakar Original Buatan Indonesia Bos). Foto : Kompas Money - kbeonline.id
0 Komentar

Di tengah krisis energi fosil dan polusi dari pembakaran jerami pasca-panen, inovasi terbaru lahir dari tangan anak negeri: Bobibos (Bahan Bakar Original Buatan Indonesia Bos). Dikembangkan oleh PT Inti Sinergi Formula, bahan bakar nabati ini sepenuhnya berbahan dasar limbah jerami padi, menawarkan alternatif ramah lingkungan yang berpotensi mengubah paradigma energi Indonesia.

Diperkenalkan pada 2 November 2025 di Jonggol, Kabupaten Bogor, Bobibos hadir dalam dua varian: bensin (RON 98,1—lebih tinggi dari Pertamax Turbo) dan solar. Keunggulannya luar biasa: efisiensi jarak tempuh lebih jauh, emisi gas buang mendekati nol, serta kompatibel dengan berbagai mesin—mulai sepeda motor, mobil, traktor, hingga kapal nelayan dan industri kecil.

“Petani bisa tersenyum dua kali: saat panen pangan dan saat menjual jerami untuk energi,” ujar tim pengembang. Dengan rasio konversi hingga 3.000 liter per hektare sawah, Indonesia—penghasil padi terbesar ketiga dunia dengan limbah jerami mencapai 100 juta ton per tahun (data BPS 2024)—memiliki potensi produksi miliaran liter biofuel. Proses pengolahan juga menghasilkan bonus: pakan ternak dan pupuk organik, menciptakan ekonomi sirkular lengkap.

Baca Juga:Timur Kapadze Jadi Kandidat Terkuat Pelatih Baru Timnas IndonesiaBirdyChat Jadi Aplikasi Pertama yang Integrasikan Chat Langsung dengan WhatsApp di Eropa

Uji coba di Subang, Jawa Barat, sukses besar. Traktor berbahan Bobibos beroperasi lancar tanpa modifikasi mesin. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyatakan akan mengkaji secara ilmiah sebelum izin edar, sementara BRIN menegaskan komponen jerami seperti selulosa, hemiselulosa, dan lignin memang ideal untuk biofuel generasi kedua.

Rencana produksi massal terbatas dimulai Februari 2026, dengan target distribusi ke petani dan nelayan terlebih dahulu. Bobibos bukan sekadar bahan bakar—ia adalah simbol kemandirian energi, pengurangan emisi, dan pemberdayaan petani. Di saat dunia berlomba capai net zero emission, inovasi ini membuktikan: solusi terbaik sering lahir dari limbah yang selama ini terbuang.

0 Komentar