Disparbud Karawang Gelar “Ngopud”, Dorong Penguatan Nilai Budaya di Sekolah

Disparbud Karawang Gelar “Ngopud”
Disparbud Karawang Gelar “Ngopud”, Dorong Penguatan Nilai Budaya di Sekolah.
0 Komentar

KARAWANG. KBEonline.id – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Karawang menggelar kegiatan Ngopud (Ngobrol Pendidikan dan Budaya) dengan tema “Penguatan Nilai Budaya pada Anak Sekolah melalui Program Nyeni di Sekolah Tahun 2026.” Acara ini berlangsung di Rumah Budaya, Kecamatan Telukjambe Timur, Kamis (13/11).

Kegiatan tersebut dihadiri oleh para guru, pegiat budaya, siswa perwakilan sekolah, serta sejumlah tokoh masyarakat yang peduli terhadap pelestarian seni dan budaya daerah. Suasana diskusi berlangsung hangat dan interaktif dengan berbagai pandangan mengenai pentingnya pendidikan berbasis budaya di sekolah.

Kepala Disparbud Kabupaten Karawang, Abas Sudrajat, menyampaikan, pentingnya memperkenalkan seni dan budaya lokal sejak dini. Ia menilai bahwa pembentukan karakter anak-anak Karawang harus berakar pada nilai budaya daerahnya sendiri.

Baca Juga:Remaja Babelan Bunuh Rival Setelah Tantangin Tawuran di Medsos, Polisi tangkap dua pelaku, satu dibawah umurCek Harga Emas Hari Ini Kamis 13 November 2025: Galeri24 dan UBS di Pegadaian Naik, Antam Kembali Menguat

“Peningkatan pengetahuan anak-anak tentang seni dan budaya Karawang sangat penting,” ujar Abas. “Melalui kegiatan seperti ini, mereka dapat memahami dan membentuk karakter budaya yang sesuai, sehingga memiliki kepribadian yang lebih baik,” ujarnya.

Abas juga menambahkan bahwa sekolah merupakan ruang strategis dalam menanamkan nilai-nilai budaya. “Sekolah bukan hanya tempat belajar akademik, tetapi juga tempat untuk menumbuhkan kecintaan terhadap budaya sendiri. Jika tidak dimulai dari sekarang, anak-anak akan kehilangan jati diri,” tuturnya.

Kegiatan Ngopud kali ini menghadirkan Dr. Ismet dari ISPI (Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia) sebagai narasumber ahli. Dalam pemaparannya, Ismet menekankan bahwa Karawang memiliki posisi penting dalam peta kebudayaan Jawa Barat.

“Karawang merupakan DNA seni budaya Jawa Barat,” kata Ismet. “Dari dulu daerah ini dikenal memiliki kekayaan tradisi, mulai dari seni tari, musik, hingga kesusastraan. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri yang harus terus dikembangkan di kalangan pelajar,” paparnya.

Ismet menilai, penguatan pendidikan budaya di sekolah bukan hanya untuk pelestarian, tetapi juga untuk membangun karakter dan kreativitas siswa. “Ketika anak mencintai budayanya, ia akan tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri dan berkarakter kuat,” tambahnya.

Program Nyeni di Sekolah yang menjadi fokus pembahasan dalam acara tersebut diharapkan dapat berjalan secara berkelanjutan mulai tahun 2026. Program ini dirancang agar setiap sekolah di Karawang memiliki ruang ekspresi budaya bagi siswanya, baik di tingkat SD maupun SMP.

0 Komentar