Hormon insulin berperan penting dalam mengatur metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak, serta menjaga kadar gula darah tetap normal.
Kondisi ini tidak hanya menyerang orang dewasa atau lanjut usia, tetapi juga dapat dialami oleh bayi, anak-anak, hingga remaja, terutama jika memiliki faktor genetik dari orang tua.
Gejala awal klasik diabetes yang perlu diwaspadai disingkat 3P yaitu Poliuria sering buang air kecil, Polidipsi (sering haus), Polifagi (sering lapar).
Baca Juga:Ingin Jadi Kaya? Ini Cara Investasi Paling Aman untuk Pemula di 2025PELARI KALCER WAJIB TAU, Ini Dia Sepatu Lari Terlaris Dunia 2025, Apakah Ada Merek Lokal ?
Gejala ini muncul karena kadar gula darah yang tinggi membuat tubuh tidak dapat menggunakan glukosa dengan baik.
Kasus pada Usia Muda Kian Meningkat
“Saya pernah menangani pasien berusia 27 tahun yang sudah mengidap diabetes tipe 2. Hal ini menunjukkan bahwa pola hidup tidak sehat seperti kurang aktivitas, konsumsi tinggi gula dan lemak, serta stres, semakin mempercepat munculnya DMT2 pada usia muda. Ini perlu perhatian serius karena banyak remaja dan dewasa awal yang kini berisiko mengalami komplikasi di usia produktif,” ungkap dr. Deasy.
Pada usia muda, diabetes dapat muncul dalam beberapa tipe, mulai dari Diabetes Melitus Tipe 1 (DMT1) yang disebabkan faktor autoimun maupun idiopatik, Diabetes Melitus Tipe 2 (DMT2) yang dipengaruhi genetik dan gaya hidup, hingga diabetes tipe monogenik seperti MODY dan diabetes neonatal yang terkait kelainan gen tunggal.
Kondisi ini menunjukkan bahwa diabetes dapat terjadi bukan hanya pada orang dewasa, tetapi juga pada anak dan remaja.
Menurutnya, faktor risiko diabetes dibagi dua, yaitu yang tidak bisa diubah (usia dan keturunan) serta yang bisa dikendalikan seperti berat badan, pola makan, merokok, hipertensi dan aktivitas fisik.
Karena itu, edukasi dan deteksi dini menjadi langkah penting agar diabetes tidak berkembang menjadi komplikasi berat.
Skrining dan Pengendalian Diabetes
“Diabetes memang tidak bisa disembuhkan, tetapi dapat dikontrol. Maka itu terdapat anjuran skrining dimana gejala dapat dideteksi sejak dini.
Baca Juga:MENAKJUBKAN! Thom Haye Akhirnya Pecah Telur Cetak Gol Spektakuler dari Jarak 55 Meter! Gen Z Harus Lebih Melek Finansial, Jangan Lagi Ulangi 7 Kebodohan Finansial Orang Tua Dahulu
Di Primaya Hospital, skrining dilakukan lewat pemeriksaan penyakit dalam, laboratorium, dan edukasi gaya hidup sehat untuk mencegah serta mengendalikan komplikasi jangka panjang.” tambah dr. Deasy.
