atau usaha yang menggunakan teknologi dan tim.
Anak muda harus memahami bahwa kebebasan finansial tidak datang dari bekerja keras seumur hidup, tetapi dari bekerja cerdas membangun aset.
3. Gaji Naik, Cicilan Naik: Jebakan Kelas Menengah
Inilah kesalahan paling umum dan paling fatal: setiap kenaikan gaji justru membuat seseorang menaikkan gaya hidup. Fenomena ini disebut lifestyle inflation.
Contohnya:
pindah ke apartemen lebih mahal,
kredit motor atau mobil baru,
upgrade gadget walau masih layak,
mulai ngopi dan jajan lebih sering.
Akhirnya, walaupun gaji naik, tabungan tidak bertambah. Banyak pekerja terlihat sukses dari luar, tapi rapuh secara finansial dari dalam.
Inti dari jebakan ini adalah sederhana:
Baca Juga:Kesulitan Urus STNK dan BPKB? Segera Datang ke Polantas Menyapa yang Digelar Dirlantas Polda Jabar di SamsatTren Motif Fashion 2026, Polkadot dan Retro Jadi Pilihan Utama!
Bukan masalah seberapa besar gajimu, tetapi seberapa besar yang bisa kamu simpan dan investasikan.
4. Membeli Liabilitas tapi Disebut Aset
Generasi sebelumnya sering menanamkan pemahaman keliru bahwa rumah pribadi, kendaraan pribadi, atau barang mahal adalah aset. Namun berdasarkan definisi fungsional:
Aset = yang memasukkan uang ke kantongmu.
Liabilitas = yang mengeluarkan uang dari kantongmu.
Rumah pribadi membutuhkan cicilan, pajak, listrik, air, dan perawatan—artinya itu liabilitas, bukan aset.
Sebaliknya:
kos-kosan,
ruko disewakan,
saham dividen,
bisnis yang menghasilkan,
semuanya merupakan aset sejati.
Mengerti perbedaan ini adalah fondasi penting untuk membangun kekayaan jangka panjang.
5. Menabung Sama Dengan Rugi (Karena Inflasi)
Menabung memang penting, tetapi hanya untuk dana darurat. Untuk membangun kekayaan? Tidak cukup.
Inflasi membuat nilai uang terus menurun setiap tahun. Jika bunganya kalah dari inflasi, maka nilainya terus tergerus.
Inilah sebabnya orang yang hanya mengandalkan tabungan tanpa investasi pelan-pelan menjadi miskin tanpa sadar.
Baca Juga:UBP Gelar Kuliah Kebangsaan: Wawasan Kebangsaan Mengatasi Identitas KedaerahanAngka TBC Karawang Naik, Saan Mustopa Turun Bawa Perlengkapan Medis Periksa Ratusan Warga Tirtajaya
Selain itu, pajak juga memengaruhi penghasilan. Orang kaya memahami cara kerja pajak dan memanfaatkan perusahaan atau badan usaha untuk efisiensi, sedangkan orang biasa hanya menjadi “korban sistem”.
6. Mengabaikan Kekuatan Leverage dan Bunga Majemuk
Dua kekuatan super finansial ini seharusnya diajarkan sejak sekolah:
Leverage (Daya Ungkit)
Mendapat hasil besar dengan usaha kecil, misalnya:
menggunakan teknologi atau internet,
membangun tim,
