KBEonline.id— Universitas Buana Perjuangan (UBP) Karawang menyelenggarakan Kuliah Kebangsaan Mata Kuliah Jatidiri Bangsa tahun 2025 dengan tema “Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara Bagi Warga Negara Muda Indonesia” (14/11/2025), di Aula 1 Gedung Rektorat.
Kegiatan tersebut diikuti 1.730 mahasiswa semester 3, terdiri dari 500 peserta luring dan 1.230 peserta daring.
Kegiatan dibuka oleh Koordinator Mata Kuliah Jatidiri Bangsa, Dr. Erwin Susanto, S.Pd., M.Pd., yang menegaskan bahwa kuliah kebangsaan ini merupakan rangkaian pembelajaran yang bertujuan memperkuat karakter mahasiswa.
Baca Juga:Angka TBC Karawang Naik, Saan Mustopa Turun Bawa Perlengkapan Medis Periksa Ratusan Warga TirtajayaKalau Mau Update Fashion, Ini Dia Tren Aksesori 2026 yang Harus Kamu Tahu!
“Ini adalah upaya institusi untuk memupuk wawasan kebangsaan dan semangat bela negara di kalangan mahasiswa,” ujarnya.
Kuliah kebangsaan menghadirkan dua narasumber utama, yakni Deputi Bidang Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan Lemhannas RI periode 2023–2024, Mayjen TNI (Purn) Agus Arif Fadila, S.I.P., serta Widyaiswara Pusdiklat Bela Negara Kementerian Pertahanan, Kolonel Adm Winarno, S.Sos., M.Sc.
Kegiatan turut menghadirkan keynote speaker Prof. Dr. H. Dedi Mulyadi, SE., MM.
Dalam pemaparannya, Mayjen TNI (Purn) Agus Arif Fadila menekankan pentingnya pemahaman wawasan kebangsaan bagi mahasiswa sebagai generasi terdidik.
Ia menjelaskan bahwa wawasan kebangsaan mencakup paham kebangsaan, cinta kebangsaan, dan kemampuan melihat Indonesia sebagai satu kesatuan yang luas, bukan semata-mata identitas kedaerahan.
Agus menilai cara pandang sempit yang hanya terfokus pada daerah berpotensi menimbulkan bias dan menghambat lahirnya cara berpikir yang holistik.
“Kalau hanya wawasan kedaerahan, akhirnya cara berpikir kita sempit. Kita jadi tidak berpikir nasional, tapi Karawanglistik,” ujarnya.
Baca Juga:Nomor WA Lapor Pak Kapolres Aktif Lagi, Laporkan Semua Kejadian ke Nomor Baru 0813 8888 110Mau Tahu Tren Fashion 2026? Ini Bedanya dengan Tahun Sebelumnya!
Selain itu, ia juga mengangkat pembahasan mengenai jatidiri bangsa yang menurutnya berakar pada nilai-nilai Pancasila.
Ia menegaskan bahwa karakter bangsa Indonesia bersifat agamis, humanis, kekeluargaan, serta menjunjung demokrasi yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan.
“Jatidiri bangsa kita itu Pancasila. Namun setelah reformasi, kita seperti amnesia terhadap Pancasila. Karena itu nilai-nilai ini harus kembali diboomingkan,” katanya.
Sementara itu, Kolonel Adm Winarno menyoroti pentingnya memahami konsep bela negara secara utuh. Menurutnya, bela negara bukan hanya tugas militer, melainkan peran seluruh warga negara sesuai profesi masing-masing.
