“Mahasiswa membela negara dengan menuntut ilmu sebaik-baiknya dan bersikap kritis terhadap arus informasi, termasuk tidak menyebarkan hoaks,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa tantangan terbesar generasi muda saat ini berada pada ekosistem digital yang sarat fenomena FOMO dan individualisme. Kondisi tersebut, menurutnya, dapat menjauhkan generasi muda dari nilai-nilai kebangsaan. Karena itu, ia mendorong pemanfaatan teknologi sebagai media penyebaran nilai Pancasila dan wawasan kebangsaan secara kreatif dan relevan.
Pada kesempatan tersebut, Winarno juga mengingatkan pentingnya pemahaman terhadap lima nilai dasar bela negara: cinta tanah air, sadar berbangsa dan bernegara, setia pada Pancasila sebagai ideologi negara, rela berkorban, dan memiliki kemampuan bela negara. Ia menilai bahwa memperkuat literasi Pancasila menjadi kunci untuk mencegah pergeseran nilai ideologi.(Aufa)
