Momentum yang Membangun Kepercayaan Diri
Sepuluh kemenangan beruntun membawa dampak mental luar biasa. Pemain tampil dengan penuh kepercayaan diri, bahkan ketika menghadapi tekanan atau tertinggal penguasaan bola.
Setiap kemenangan memberi keyakinan bahwa apa yang mereka lakukan benar. Setiap pekan, chemistry meningkat. Dan setiap pertandingan, Borneo FC terlihat seperti tim yang semakin matang.
Lefundes menyebut persiapan detail dan penyesuaian strategi sebagai alasan utama Pesut Etam begitu percaya diri, terlebih dalam laga-laga penting.
Baca Juga:PSM Makassar Manfaatkan Jeda Liga dengan Ujicoba Jelang Hadapi PSBS BiakJulio Cesar Kian Nyaman di Bandung, Adaptasi Berjalan Sempurna
Menatap Laga vs Madura United: Ujian Berikutnya
Pada Sabtu (22/11/2025), Borneo FC akan menghadapi Madura United di Stadion Segiri Samarinda. Di atas kertas, Pesut Etam unggul segalanya: momentum, posisi klasemen, hingga konsistensi permainan.
Namun, Lefundes tetap berhati-hati.
Ia memahami Madura United memiliki karakter berbeda dari lawan-lawan sebelumnya. Mereka kuat dalam duel, memiliki lini serang cepat, dan sering mengubah ritme permainan.
Saat ini, Borneo FC memimpin klasemen dengan 30 poin dari 10 laga, hasil sempurna yang sangat jarang terjadi di kompetisi seketat Super League. Sementara itu, Madura United masih tertahan di posisi ke-11 dengan 13 poin dari 11 pertandingan.
Meski begitu, Borneo FC tidak ingin terjebak dalam rasa percaya diri berlebihan. Mereka menyiapkan pendekatan taktis khusus yang—jika kembali berjalan sesuai rencana—bisa membuat rekor kemenangan berlanjut menjadi sebelas.
Borneo FC, Tim dengan Taktik yang Selalu Hidup
Jika ada satu hal yang membedakan Borneo FC musim ini dari musim-musim sebelumnya, jawabannya adalah fleksibilitas. Mereka bukan tim yang bergantung pada satu pola atau satu pemain. Mereka adalah tim yang terus berubah, belajar, dan beradaptasi.
Inilah yang membuat mereka sangat sulit dihentikan.
Dan jika mesin kemenangan ini terus berjalan, bukan tidak mungkin Borneo FC menjadi kandidat juara paling serius pada musim 2025-2026.
