Dinkop UKM Karawang Bangun Database Terintegrasi, Upaya Perkuat Pemberdayaan UMKM

Upaya Perkuat Pemberdayaan UMKM.
Dinkop UKM Karawang Bangun Database Terintegrasi, Upaya Perkuat Pemberdayaan UMKM. --KBEonline--
0 Komentar

KARAWANG, KBEONLINE.ID – Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Karawang tengah memperkuat strategi pemberdayaan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan membangun sistem database terintegrasi yang akan menjadi dasar pengambilan kebijakan dan penyaluran bantuan secara lebih tepat sasaran.

Sekretaris Dinas Koperasi dan UKM Karawang, Budiman Ahmad, mengatakan pihaknya kini memprioritaskan penyusunan aplikasi pendataan UMKM yang dapat diakses hingga tingkat desa.

Sistem tersebut dirancang menjadi “bank data” resmi untuk memastikan seluruh kebutuhan dan perkembangan para pelaku UMKM termonitor dengan baik.

Baca Juga:Pertamina Patra Niaga Regional JBB Perluas Penyaluran LPG di Provinsi Banten, Bupati Tangerang Beri Apresiasi‎Lomba Paduan Suara 2025 Dimeriahkan 625 Siswa SD dan SMP, Ini Daftar Sekolah Pemenangnya

“Kita berharap ada database UMKM di setiap desa. Ini menjadi bank data yang harus kita bangun, supaya penyaluran bantuan bisa tepat sasaran dan dampaknya dapat terukur,” ujar Budiman, Senin, (17/11).

Menurutnya, pengembangan aplikasi ditargetkan rampung tahun ini agar bisa mulai dioperasikan pada 2026. Ia menegaskan bahwa keberadaan data merupakan fondasi utama dalam penyusunan program pemberdayaan yang efektif.

“Program apa pun kalau tidak ditunjang dengan data, hasilnya tidak akan optimal,” tambahnya.

Selama ini, Dinas Koperasi dan UKM telah menyalurkan bantuan peralatan produksi kepada UMKM dalam tujuh termin kepada 2.398 pelaku usaha pada tahun berjalan. Sekitar 400 unit bantuan telah distribusikan sejauh ini.

Dengan sistem database baru, proses evaluasi dampak bantuan diprediksi akan jauh lebih mudah dan akurat.

“Dari bantuan ini, kita bisa melihat dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat. Setelah database dan aplikasi berjalan, evaluasi dampak bantuan akan lebih mudah dilakukan,” kata Budiman.

Ia menambahkan bahwa masyarakat nantinya dapat mengajukan permohonan bantuan secara langsung melalui platform tersebut, sehingga pemerintah memiliki gambaran lebih jelas tentang kebutuhan riil lapangan.

Baca Juga:Update Terbaru dan Pergerakan Harga Emas Antam Hari Ini, 17 November 2025Ganggu Penampilan Gegara Bekas Cacar Air? Coba Gunakan 6 Cara Ampuh Ini

Budiman menekankan bahwa bantuan peralatan tidak boleh hanya sekadar dibagikan tanpa pengawasan. Pendampingan tetap diperlukan agar bantuan benar-benar meningkatkan kapasitas usaha.

“Bantuan ini tidak boleh seperti menabur garam di lautan. Harus ada pengawasan dan pendampingan supaya hasilnya terasa,” tegasnya.

Ia menyebutkan, pada gelaran bazar UMKM selama 1–14 September lalu, total omzet pelaku UMKM mencapai lebih dari Rp2 miliar, menunjukkan potensi besar yang dapat dikembangkan lebih luas jika data dan intervensi pemerintah semakin presisi.

0 Komentar