Investasi Karawang Mengalami Kenaikan pada Triwulan III, Tembus Rp46,96 Triliun

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Karawang, Iwan Ridwan F.,
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Karawang, Iwan Ridwan F., menyampaikan bahwa capaian tersebut menunjukkan kondisi iklim investasi di Karawang yang positif.
0 Komentar

KBEonline.id — Investasi di Kabupaten Karawang mengalami kenaikan pada triwulan III dibandingkan tahun lalu. Berdasarkan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM), nilai investasi yang masuk ke Karawang mencapai Rp46,96 triliun, yang merupakan total Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) pada triwulan III tahun 2025.

Sementara pada periode sebelumnya sampai dengan triwulan III tahun 2024 realisai investasi sebesar Rp45,86 triliun.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Karawang, Iwan Ridwan F., menyampaikan bahwa capaian tersebut menunjukkan kondisi iklim investasi di Karawang yang positif.

Baca Juga:Tega Korbankan Petani, Dewan Nurhadi Sebut DPKP Karawang Gagal Prioritaskan Janji Politik Aep-MaslaniKuota Haji Karawang 2026 Ditata Ulang, Pemerataan Masa Tunggu Jadi Prioritas Nasional

“Alhamdulillah, sampai triwulan ke III ini, nilai investasi dibanding tahun lalu ada peningkatan, dan Karawang masih menduduki posisi kedua di Jabar. Hingga saat ini minat investor terhadap Karawang masih sangat tinggi,” ujarnya, Selasa, (18/11).

Menurut Iwan, total investasi selama periode tersebut terdiri dari PMA sebesar Rp30,94 triliun dan PMDN sebesar Rp16,01 triliun. Ia mengatakan bahwa kontribusi Karawang tetap menjadi salah satu yang terbesar dibandingkan kabupaten/kota lainnya.

“Di Karawang, investasi PMA mencapai Rp30,94 triliun dan PMDN mencapai Rp16,01 triliun. Angka ini membuktikan bahwa Karawang masih menjadi pusat pertumbuhan industri di Jawa Barat,” kata Iwan.

Selain nilai investasi, Karawang juga mencatat kinerja positif dalam penyerapan tenaga kerja. Secara keseluruhan, PMA dan PMDN menyerap 19.777 tenaga kerja, menempatkan Karawang di posisi ketiga se-Jawa Barat.

Iwan menjelaskan bahwa penyerapan tenaga kerja dari sektor PMA mencapai 11.741 orang, sementara dari PMDN menyerap 8.036 orang. “Ketersediaan tenaga kerja terampil menjadi salah satu alasan investor menempatkan Karawang sebagai lokasi investasi utama,” tambahnya.

Dari sisi sektor usaha, industri pengolahan masih menjadi sektor paling diminati investor. Sektor lainnya yang turut menarik minat investasi adalah real estat, informasi dan komunikasi, serta perdagangan besar dan eceran termasuk reparasi mobil dan sepeda motor.

“Industri pengolahan tetap menjadi tulang punggung investasi di Karawang karena infrastruktur dan ekosistem industrinya sudah sangat matang,” kata Iwan.

Baca Juga:DPRD Heran Serapan Anggaran DPKP Karawang Mandek di 57 Persen, Program Molor Bikin Petani RugiCIMB Niaga Gelar Wealth Xpo 2025, Tawarkan Wawasan Finansial dan Peluang Raih Hadiah Emas

Sementara itu, sektor dengan penyerapan tenaga kerja terbesar masih didominasi oleh industri pengolahan. Sektor lainnya yang turut memberikan kontribusi signifikan adalah perdagangan besar dan eceran serta reparasi mobil dan sepeda motor, disusul oleh sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial, serta sektor real estat.

0 Komentar