WASPADA, Hujan Merata di Purwakarta dan Cianjur Air Kirimannya Penuhi Sungai Citarum dan Cibeet di Karawang

Citarum
Kondisi Citarum terkini di bawah jembatan interchange Karawang Barat.
0 Komentar

KBEonline.id- Hujan deras dan merata di daerah Purwakarta dan Cianjur membuat air kirimannya hampir tidak tertampung Sungai Citarum dan Cibeet di Karawang.

Tak ayal kondisi ini membuat beberapa titik dan pemukiman warga mulai terendam banjir lagi.

Pantauan kbeonline.id di Sungai Citarum di Karawang Barat dan Telukjambe Barat kondisinya sudah luber dan sudah merendam jalanan.

Baca Juga:Warga Telagasari dan Sekitarnya Merapat, SIM Keliling Hari Ini di Kecamatan TelagasariKetua PSSI Karawang: Masyarakat Karawang Ayo Dukung Persika 1951 Lolos Final dan Lolos Seri Nasional

Sementara itu hujan deras yang mengguyur Karawang memicu peningkatan debit Sungai Cidawolong hingga menimbulkan arus balik ke permukiman, menyebabkan dua wilayah di Karangligar dan satu titik di Karawang Kulon mulai terendam.

BPBD Karawang sudah mengirimkan tim dan memberikan laporan bahwa sejumlah titik sudah terendam.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik (Darlog) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang, Ferry Muharam, menyampaikan laporan terbaru terkait kondisi banjir yang terjadi di wilayah Karawang setelah hujan deras melanda pada Selasa malam.

“Kami menerima laporan adanya genangan di dua titik, yaitu di Kampung Pangasinan RT 02/01 dan RT 03/01 Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat,” ujarnya, Rabu, (19/11).

Ia menambahkan bahwa titik genangan lain juga terpantau di wilayah Kampung Jebug, Kelurahan Karawang Kulon. “Lokasi tersebut menunjukkan kenaikan tinggi air sejak dini hari,” katanya.

Menurut Ferry, hujan deras yang mengguyur wilayah Karawang menyebabkan peningkatan debit aliran Sungai Cidawolong. “Intensitas hujan cukup tinggi sehingga aliran sungai meningkat signifikan,” jelasnya.

Ia menyebutkan bahwa peningkatan debit air ini memicu arus balik yang mengarah langsung ke permukiman warga. “Arus balik ini yang menjadi penyebab utama air masuk ke rumah-rumah,” ucap Ferry.

Baca Juga:MENJENGKELKAN dan Tak Sedap DIpandang, Inilah 6 Cara Mengatasi Jerawat di Bagian Punggung Pemkab Bekasi Ajukan APBD 2026 Sebesar Rp 7,28 Triliun Belanjanya Rp 7,57 Triliun, Masih Defisit Rp 298 M Donk

Ferry menjelaskan bahwa fenomena arus balik kerap terjadi ketika curah hujan tinggi dalam waktu singkat. “Ketika saluran tidak mampu menahan debit air, arus akan kembali ke area terendah, yaitu permukiman,” paparnya.

BPBD Karawang telah menurunkan personel ke lokasi kejadian untuk memantau perkembangan situasi. “Petugas sudah berada di lapangan sejak tadi malam untuk memastikan kondisi aman,” ujar Ferry.

Tim BPBD juga terus berkoordinasi dengan aparat desa dan kelurahan. “Kami berkomunikasi dengan pemerintah setempat untuk mempercepat proses penanganan,” katanya.

0 Komentar