DPR RI dan Kementerian PUPR Matangkan Penanganan Banjir Abadi Karangligar, Saan: Tahun Depan Tertangani

Saan Mustopa
Saan Mustopa di Karangligar.
0 Komentar

KBEonline.id— Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan kunjungan kerja ke Parungsari, Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang, Kamis (20/11/2025).

Kunjungan ini bertujuan untuk mempercepat penyelesaian banjir tahunan yang terjadi di wilayah Karangligar dan sekitarnya.

Wakil Ketua DPR RI, Saan Mustofa, menegaskan bahwa banjir yang terjadi di Karangligar bukanlah fenomena sesaat, melainkan bencana yang telah berlangsung hampir dua dekade.

Baca Juga:Niacinamide vs Panthenol! Mana yang Lebih Baik untuk Kulit Wajah Kamu?Usulan Warga Desa Purwadana Direspons Gubernur, Pemdes Siap Kawal Program Normalisasi Sungai

“Tiap tahun itu selalu banjir. Hari ini saja banjir lagi. Ini banjir abadi yang mungkin sudah hampir 20 tahun tidak tertangani,” ujar Saan.

Menurutnya, dampak banjir tidak hanya merusak permukiman warga, tetapi juga mengancam ketahanan pangan nasional. Karawang yang dahulu dikenal sebagai lumbung pangan nasional kini mengalami penurunan luas lahan produksi akibat banjir dan alih fungsi lahan.

Ia menyebut terdapat sekitar 160 hektar area persawahan yang terdampak banjir pada periode terakhir. Kondisi ini, lanjut Saan, berpotensi semakin menurunkan kontribusi Karawang terhadap sektor pangan nasional.

Selain merusak lahan pertanian, banjir juga berdampak pada fasilitas publik dan infrastruktur. Bantuan pembangunan dari pemerintah daerah dinilai tidak akan bertahan lama karena rusak setiap musim hujan.

“Sekolah, jalan, aset masyarakat—bekerja sekian lama bisa hilang seketika saat banjir datang,” ujarnya.

Saan menyampaikan bahwa penanganan banjir tahun ini dilakukan melalui kolaborasi antara Kementerian PUPR, Pemerintah Daerah, dan DPR. Ia optimistis melalui intervensi program dari Komisi V, banjir di Karangligar dapat teratasi mulai tahun depan.

“Kalau kita hanya artifisial saja, tidak akan menyelesaikan masalah. Ini menyentuh akar persoalan,” tegasnya.

Baca Juga:Gempar Kerangka Manusia di Tumpukan Eceng Gondok Irigasi Jatimulya PedesBegini Tipe Financial Freedom Bagi Buruh UMR Karawang, Cikarang, Bekasi, dan Purwakarta

Sementara itu, Staf Ahli Menteri PUPR IV, Triono Junoasmono, menjelaskan penyebab teknis terjadinya banjir. Menurutnya, kapasitas Sungai Cibeet telah menurun sementara debit air dari hulu meningkat signifikan setiap tahunnya. Kondisi tersebut diperparah oleh tingginya elevasi saluran pembuang Cidaolong dan Kadunghurang yang tidak mampu menahan aliran balik (backwater).

Banjir besar pada Maret 2025 tercatat merendam 160 hektar sawah dan permukiman dengan total kerugian hampir 1.700 rumah. Rinciannya, 667 rumah terendam di Desa Karangligar, 924 rumah di Desa Mekarmulya, serta 23 fasilitas umum termasuk masjid dan sekolah.

0 Komentar