DPR RI dan Kementerian PUPR Matangkan Penanganan Banjir Abadi Karangligar, Saan: Tahun Depan Tertangani

Saan Mustopa
Saan Mustopa di Karangligar.
0 Komentar

Faktor lain penyebab banjir adalah penurunan muka tanah yang terjadi sejak 2007 hingga 2015, dengan total subsiden mencapai 2 meter berdasarkan data BPBD Karawang. Penurunan tersebut terus berlangsung dengan kecepatan 1,11 cm per tahun berdasarkan catatan Balai Teknik Air Tanah tahun 2024.

Pemerintah pusat telah menggelontorkan anggaran besar untuk penanganan banjir melalui normalisasi saluran pembuang, pembangunan tanggul, dan rumah pompa. Saluran Cidawolong dikontrak pada 10 Juli 2025 dengan nilai Rp55,4 miliar, mencakup normalisasi sepanjang 1,8 km, tanggul 2,7 km dengan kebutuhan lahan 1,96 ha, dan rumah pompa berkapasitas 6 meter per detik dengan kebutuhan lahan 0,87 ha.

Di lokasi berbeda, saluran pembuang Kadunghurang dikontrak dengan anggaran Rp44,7 miliar untuk normalisasi sepanjang 4,67 km dengan kebutuhan lahan 1,23 ha, tanggul 0,24 km dengan kebutuhan lahan 0,12 ha dan rumah pompa berkapasitas 5 meter per detik dengan kebutuhan lahan 0,66 ha. Selain itu, pemerintah merencanakan pembangunan tanggul Sungai Cibeet sepanjang total 11,7 km di sisi kiri dan kanan sungai.

Baca Juga:Niacinamide vs Panthenol! Mana yang Lebih Baik untuk Kulit Wajah Kamu?Usulan Warga Desa Purwadana Direspons Gubernur, Pemdes Siap Kawal Program Normalisasi Sungai

Secara keseluruhan, kebutuhan lahan yang diperlukan untuk proyek penanggulangan banjir ini mencapai 11,84 hektar, dengan kebutuhan anggaran mencapai Rp400 miliar. Proyek ini diharapkan menjadi solusi jangka panjang bagi kawasan Karangligar dan wilayah sekitarnya.

Wakil Bupati Karawang menyampaikan apresiasi kepada DPR RI beserta jajaran kementerian atas perhatian terhadap persoalan banjir yang selama ini membebani masyarakat Karawang. Ia menegaskan bahwa Karawang merupakan wilayah strategis di Daerah Aliran Sungai Citarum, sehingga penanganan tata ruang wilayah menjadi prioritas.

Menurutnya, dukungan pemerintah pusat sangat krusial mengingat kawasan tersebut juga menjadi jalur infrastruktur nasional dan akses utama transportasi Jawa Barat.

“Semua sudah dipaparkan Pak Saan, tinggal nanti simbolis penyerahan lahan. Atas nama Pemkab Karawang kami mengucapkan terima kasih,” ujarnya.(Aufa)

0 Komentar