KBEonline.id – Pemerintah Desa (Pemdes) Purwadana menyatakan kesiapan untuk menyukseskan program normalisasi aliran sungai yang diinisiasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat.
Kepala Desa Purwadana, E. Heryana, menyampaikan bahwa normalisasi aliran sungai tersebut merupakan bagian dari program Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, terkait penataan serta pengembalian aset negara, sekaligus upaya mengurangi risiko banjir di Karawang.
“Selama ini banyak aset yang berserakan. Semuanya harus ditata dan digunakan kembali untuk kepentingan negara.
Baca Juga:Gempar Kerangka Manusia di Tumpukan Eceng Gondok Irigasi Jatimulya PedesBegini Tipe Financial Freedom Bagi Buruh UMR Karawang, Cikarang, Bekasi, dan Purwakarta
Melalui normalisasi aliran sungai ini, menjadi salah satu upaya dalam mengurangi risiko banjir,” ujarnya, Kamis (20/11).
Ia menjelaskan, dalam proses pembahasan teknis, sempat terjadi ketegangan antara pihaknya dengan PJT II serta Kepala Desa Wadas, Jujun, mengenai arah pembuangan air.
Pada rencana awal, air akan dibuang ke Desa Purwadana sehingga banyak warga yang keberatan karena dikhawatirkan memicu banjir.
“Ini bukan kali pembuangan, ini kali suplai air. Resinda itu titik terakhir, tidak ada pembuangan lagi,” tegasnya.
Heryana memaparkan bahwa opsi pembuangan ke Kali Cisalak dinilai berisiko. Ia juga mengatakan masyarakat Purwadana mengusulkan pembuangan diarahkan ke daerah lain seperti Sukamakmur karena Purwadana tidak memiliki lahan pertanian.
“Kalau diurug, itu membahayakan Dusun Geblug dan Dusun Bugel yang sering kebanjiran. Disini juga sudah tidak ada lahan pertanian,” jelasnya.
Setelah insiden tersebut, Heryana bersama Kepala Desa Wadas dan Kepala Desa Sukamakmur dipanggil Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, ke Gedung Sate untuk memberikan penjelasan terkait rencana penataan.
Baca Juga:Kolagen Mulai Dikonsumsi dari Usia Berapa dan Manfaatnya untuk Kulit dan Tubuh?Mitos Tidak Boleh Pakai Baju Hijau di Laut? Ini Penjelasan Ilmiah yang Masuk Akal dan Jarang Dibahas
“Intinya Pak Gubernur mengundang kami para kepala desa karena beliau ingin programnya berjalan sukses. Beliau meminta kami untuk bekerja dan menyelesaikan tugas di wilayah masing-masing sesuai tugas yang telah ditentukan oleh Pak Gubernur,” ungkapnya.
Untuk Desa Purwadana, Gubernur memberikan tugas khusus untuk menangani saluran air yang menjadi penyebab banjir di Dusun Geblug dan membuat akses jalan menuju Resinda.
“Saya mendapatkan tugas dari Pak Gubernur untuk merehabilitasi saluran air karena ada warga Dusun Geblug yang mengadu rumahnya kerap kebanjiran,” terangnya.
Sementara itu, kata dia, Kepala Desa Sukamakmur, Ebo, ditugaskan untuk mengawasi saluran air di wilayahnya serta memastikan tidak ada lagi bangunan liar yang berdiri.
