KBEONLINE.ID JAKARTA – Misteri sosok calon pelatih Timnas Indonesia tampaknya mulai menemukan titik terang. Publik sepak bola Tanah Air dikejutkan dengan kemunculan figur yang diduga kuat sebagai calon pelatih baru Timnas, Timur Kapadze, di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat siang 21 November 2025. Berikut profil lengkap Timur Kapadze calon pelatih Timnas Indonesia.
Profil Singkat
Nama lengkap: Timur Takhirovich Kapadze.
Lahir: 5 September 1981, Fergana, Uzbek SSR (sekarang Uzbekistan).
Tinggi badan: 1,85 m.
Posisi saat pemain: Gelandang tengah (sering juga berperan sebagai bek sayap atau gelandang bertahan).
Karier Sebagai Pemain
Memulai karier senior di klub lokal Neftchi Fergana (1998-2001).
Pindah ke Pakhtakor Tashkent (2002-2007), menjadi salah satu pemain kunci tim yang meraih banyak gelar domestik.
Baca Juga:Teka-Teki Pelatih Timnas Indonesia Terjawab, Timur Kapadze Sholat Jumat di Istiqlal9 Rekomendasi Produk Lokal Micellar Water, Cleansing Oil, dan Cleansing Balm yang Wajib Kamu Coba!
Bermain juga untuk Bunyodkor Tashkent (2008-2010), kemudian menapaki karier di luar negeri: Incheon United (Korea Selatan, 2011), Al Sharjah (UEA, 2012), FC Aktobe (Kazakhstan, 2012-2015), dan akhirnya Lokomotiv Tashkent (2015-2017).
Untuk tim nasional Uzbekistan national football team, Kapadze tampil antara 2002-2015, mencatat lebih dari 100 cap—menjadikannya bagian dari “klub 100” pemain internasional Uzbekistan.
Karier Sebagai Pelatih
Setelah pensiun sebagai pemain, Kapadze beralih ke pelatih.
Per Januari 2025, ia resmi ditunjuk sebagai pelatih utama tim nasional Uzbekistan menggantikan Srečko Katanec.
Ia membawa tim ke arah pencapaian penting, dan dianggap salah satu pelatih muda yang menjanjikan di Asia Tengah.
Kunjungan ke Indonesia dan Momen Penting
Baru-baru ini, Kapadze terlihat mengunjungi Indonesia dan menjalankan Sholat Jumat di Masjid Istiqlal Jakarta—momen yang kemudian viral di Instagram dan media sosial.
Berdasarkan laporan, ia sedang berada dalam pembicaraan untuk menjadi kandidat pelatih tim nasional Indonesia.
Kunjungan ke Indonesia, termasuk kegiatan religiusnya dan kehadirannya di ruang publik, semakin memperkuat spekulasi bahwa ia bukan sekadar tamu biasa, melainkan sedang “menyerap suasana” untuk langkah selanjutnya.
