Makanya, dia cuma ngomong pake kosakata onigiri. “Salmon”, “tuna mayo”, “kelp”—kayak pesen makanan, padahal itu kode biar nggak sengaja ngaktifin Cursed Speech. Kadang, dia juga bawa megaphone spesial biar suaranya nggak nyamber ke temen sendiri. Smart move, bro.
Teknik ini paling jos buat ngendaliin massa atau nge-freeze musuh yang ribet. Perintah simpel kayak “Sleep” bisa bikin kutukan lemah langsung KO. Tapi kalau lawan udah kelas kakap, atau nyoba perintah susah, risikonya balik ke dia sendiri. Jadi nggak sembarangan keluarin kata-kata.
Arti Kode Onigiri: Antara Lucu dan Ngeri
Jangan salah, jargon onigiri-nya Inumaki itu bukan asal ngasal. Itu cara dia komunikasi aman biar nggak ngasih perintah kutukan ke siapa pun. Beberapa kode yang sering dipake:
Baca Juga:Taro Sakamoto Si Tukang Minimarket? Ini Fakta & Kisah Aslinya di Sakamoto Days!Adaptasi Baru! Now That We Draw Siap Tayang Sebagai Anime
- Salmon: setuju, “aman lah bro”
- Bonito flakes / okaka: nggak setuju, atau “nggak deh”
- Kelp: “hai” versi Inumaki
- Tuna mayo: ini fleksibel banget, kayak “ya, gitu deh”
Sebenernya Gege Akutami nggak pernah bener-bener ngonfirmasi semua artinya. Kadang fans juga pada ngarang sendiri dari konteks di ceritanya. Tapi yang pasti, sistem kode ini jenius banget buat ngejaga sekitar tetap aman dari efek Cursed Speech.
Peran Inumaki di Pertarungan dan Cerita
Di lapangan, Inumaki itu kayak remote control, satu kata dari dia bisa ngebuka jalan buat temen-temennya kayak Maki atau Panda buat hajar musuh. Biasanya nggak di front line, tapi selalu di posisi strategis buat nge-cut musuh sebelum makin ribet.
Pas Shibuya Incident, dia sempet kena serangan parah sampe kehilangan lengan gara-gara efek Sukuna. Tapi tetep, insting pelindungnya nggak hilang. Dia lebih fokus ke evakuasi warga, cepet baca situasi, dan tetap hati-hati ngeluarin perintah biar nggak makin runyam.
Di cerita, Inumaki ini kayak penanda tensi. Begitu dia ngomong tanpa kode onigiri, penonton langsung tau: “Wah, ini serius, bro.”
