Dari hasil olah TKP, ditemukan beberapa potongan selongsong mortir yang menandakan benda tersebut sempat dipotong sebelum akhirnya memicu ledakan.
“Karena ketidaktahuan korban, akhirnya terjadi ledakan. Ini masih terus didalami tim Jibom,” tambahnya.
Polisi juga memastikan tidak ada mortir atau benda mencurigakan lain di rumah orang tua korban. Penelusuran telah dilakukan bersama Panit Reskrim dan hasilnya nihil.
Baca Juga:DINILAI ASBUN, Tim SAR Karawang Gugat Kades Wadas, Kuasa Hukum Siapkan Somasi dan Laporan ke BupatiNasdem Karawang Lantik 460 Pengurus DPC, Targetkan Kemenangan pada Pemilu 2029
“Hasil pemeriksaan, tidak ditemukan barang lain yang menyerupai mortir di rumah orang tuanya,” tegas Wito.
Sementara lokasi kejadian sendiri sudah dinyatakan steril dan aman dari potensi bahaya lanjutan, meski proses pendalaman teknis masih berjalan.
Setelah proses pemeriksaan awal di lokasi dianggap cukup, jenazah korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk dilakukan otopsi.
Kompol Wito menekankan, peristiwa ini harus menjadi pelajaran penting bagi masyarakat, terutama mereka yang beraktivitas dengan barang bekas dan rongsokan.
“Apabila menemukan benda yang menyerupai mortir atau bom, jangan melakukan tindakan sendiri. Jangan dipotong, jangan digerinda, jangan disentuh. Segera laporkan ke pihak berwajib agar bisa ditangani dengan aman,” imbaunya.
Sekadar informasi, peristiwa ini membuktikan bahwa di balik tumpukan rongsokan yang tampak sepele, bisa tersembunyi bahaya mematikan. Ketidaktahuan, ditambah rasa ingin tahu, bisa berujung fatal. (Iky)
