KBEonline.id – Warga Dusun Pangasinan, Desa Karangligar, Kabupaten Karawang, mengeluh rumah panggung yang dijanjikan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi belum juga direalisasikan. Hingga kini, mereka masih harus menghadapi banjir setiap musim penghujan.
Kepala Dusun Pangasinan, Parman, mengatakan Gubernur Dedi Mulyadi menjanjikan pembangunan rumah panggung di dusunnya pada tahun ini. “Pak Gubernur bilangnya secepatnya tidak akan lewat dari tahun 2025. Tapi sampai sekarang belum ada tanda-tanda,” ujarnya.
Parman menilai Gubernur Dedi Mulyadi lambat merealisasikan janji tersebut. Ia menyebut Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Jawa Barat kesulitan melakukan pengukuran karena lokasi di Pangasinan sedang banjir.
Baca Juga:Endin Samsudin Nilai Tertinggi, Sekda Bekasi yang Baru Tinggal Tunggu Restu Gubernur Bupati Aep Ajak Warga Karawang Perangi Kekerasan dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Palestina
“Ya kenapa bukan dari kemarin-marinya pengukurannya? Kalau sekarang sudah musim hujan, ya ngaret terus,” keluh Parman.
Ia menambahkan, lokasi banjir yang paling parah berada di RT 02 dengan 76 kepala keluarga (KK) dan RT 03 dengan 114 KK. Banjir rutin membuat aktivitas warga terganggu, terutama saat hujan deras.
Meski begitu, menurut Parman, dari seluruh warga yang terdampak, hanya 26 KK yang diajukan untuk pembangunan rumah panggung. “Kalau mengenai kuota ini, kami gimana? Kami hanya mengikuti perintah dari atasan,” jelasnya.
Parman mengaku tidak mengetahui penyebab pasti keterlambatan pembangunan. “Kita kan cuma bawahan. Kita tergantung instruksi dari atas,” katanya.
Ia bahkan meragukan rumah panggung itu akan terealisasi karena mendengar informasi dari anggota Banggar DPRD Provinsi, Jenal Aripin, bahwa anggaran untuk proyek tersebut belum tersedia.
“Kemarin Pak Dewan Jenal mengatakan bahwa anggaran rumah panggung belum ada, kalau seperti ini bagaimana rumah panggung mau dibangun?” pungkasnya.
Meski demikian, Parman tetap berharap rumah panggung bisa segera dibangun. Ia menekankan, warga hanya ingin hunian aman dari banjir, bukan relokasi.
Baca Juga:Warga Purwadana Bongkar Bangunan di Atas Tanah Pengairan, Harapkan Ganti Rugi LayakFacial Wash Aman Dipakai Mulai Usia Berapa? Ini Jawaban yang Perlu Kamu Tahu!
“Ini ada permainan apa? Kenapa ada wacana direlokasi? Kami hanya ingin rumah panggung ini bisa segera dibangun,” katanya menegaskan.
Banjir tahunan di Dusun Pangasinan membuat warga kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari. Anak-anak kesulitan pergi ke sekolah, sedangkan orang dewasa terganggu dalam bekerja.
Warga berharap Pemprov Jabar segera menepati janji pembangunan rumah panggung. “Kalau tidak ada rumah panggung, setiap hujan deras kami pasti kebanjiran lagi,” pungkas Parman. (Red)
