Harga iPhone Anjlok, Emas Melonjak: Perbandingan Nilai Aset 2021–2025 Ungkap Fakta Mengejutkan

Harga iPhone Anjlok, Emas Melonjak: Perbandingan Nilai Aset 2021–2025 Ungkap Fakta Mengejutkan
Harga iPhone Anjlok, Emas Melonjak: Perbandingan Nilai Aset 2021–2025 Ungkap Fakta Mengejutkan
0 Komentar

KBEONLINE.ID – Sebuah unggahan viral di media sosial akhir-akhir ini memicu diskusi publik soal perilaku konsumsi dan strategi keuangan masyarakat modern. Unggahan tersebut menampilkan perbandingan nilai dua jenis aset dalam rentang waktu empat tahun terakhir, yaitu antara smartphone—khususnya iPhone—dan logam mulia 10 gram. Hasilnya menunjukkan jurang besar antara barang konsumsi yang mengalami depresiasi dan aset investasi yang justru meningkat tajam nilainya.

‎iPhone: Teknologi Keren, Tapi Nilainya Tergerus Waktu

‎Pada tahun 2021, iPhone 13 Pro Max menjadi salah satu perangkat ponsel pintar paling bergengsi di pasar Indonesia. Harga barunya saat itu ditaksir mencapai Rp22.999.000, menjadikannya simbol prestise dan gaya hidup.

‎Namun perjalanan waktulah yang kemudian mengungkap realitas: ponsel bukanlah aset.

Baca Juga:Jangan Telat, BLT Kesra 2025 Rp 900 Ribu Sudah Mulai Cair‎Kenapa Tanggal 25 November Diperingati sebagai Hari Guru Nasional? Ini Sejarah dan Maknanya

‎Di tahun 2025, harga jual kembali atau harga bekas model sekelas iPhone 13 Pro Max turun drastis di pasaran menjadi kisaran Rp15.000.000. Bahkan pada beberapa platform reseller, angka ini bisa lebih rendah tergantung kondisi fisik, memori, dan kelengkapan perangkat.

‎Penurunan ini mencerminkan karakter barang elektronik yang cenderung mengalami depresiasi tinggi, terutama setelah hadirnya generasi baru seperti iPhone 15 hingga iPhone terbaru 2025 yang terus memperbarui fitur.

‎Logam Mulia 10 Gram: Diam, tapi Nilainya Terus Naik

‎Berbanding terbalik dengan smartphone, logam mulia (LM) justru menunjukkan kenaikan signifikan. Pada tahun 2021, harga LM 10 gram berada di sekitar Rp9.730.000. Namun empat tahun kemudian, pada 2025, nilainya melonjak hingga Rp22.940.000.

‎Kenaikan ini bukan sekadar tren musiman melainkan respons pasar terhadap kondisi global, seperti inflasi, ketidakstabilan ekonomi, fluktuasi mata uang, serta fungsi emas sebagai aset safe haven—tempat berlindung nilai saat kondisi ekonomi penuh ketidakpastian.

‎Dalam kurun waktu empat tahun saja, nilai emas naik lebih dari dua kali lipat, membuktikan posisinya sebagai instrumen investasi stabil yang mampu mempertahankan bahkan meningkatkan kekayaan pemiliknya.

‎Pesan Finansial di Balik Perbandingan Ini

0 Komentar