Narasi Pabrik Hengkang dari Cikarang Dibantah, Investasi Justru Terus Mengalir

Ilustrasi pabrik di Cikarang.
ILUSTRASI: Narasi Pabrik Hengkang dari Cikarang Dibantah, Investasi Justru Terus Mengalir.
0 Komentar

KBEOnline.id, BEKASI – Isu yang menyebut banyak perusahaan di kawasan industri Cikarang pindah ke Jawa Tengah akibat tingginya upah buruh dinilai tidak sesuai dengan kondisi di lapangan. Serikat pekerja dan pemerintah daerah menegaskan bahwa narasi tersebut dibesar-besarkan, sementara realitasnya investasi baru terus berdatangan ke Kabupaten Bekasi.

Sekretaris KC FSPMI Bekasi, Sarino, menyatakan bahwa kabar eksodus perusahaan dari Cikarang tidak dapat digeneralisasi. Menurutnya, perkembangan industri di wilayah ini justru menunjukkan tren positif dengan segmentasi kuat pada sektor elektronik, otomotif, dan logam.

“Industri di Cikarang masih berkembang pesat. Adapun pertumbuhan industri di Jawa Tengah lebih kepada pemerataan pembangunan dan fokus sektor tertentu,” kata Sarino kepada Cikarang Ekspres.

Baca Juga:Rekomendasi Laptop Bisnis Terjangkau Terbaik, Cocok Buat Kamu yang Sering Kerja di Luar Kantor!15 Link Twibbon Hari Guru Nasional 2025 Terbaru dan Ucapan, Yuk Pasang dan Bagikan di Medsos!

Ia menjelaskan, Semarang menjadi pusat industri pakaian dan tekstil, Batang berkembang di sektor sembako, sepatu dan tekstil, sementara Kendal banyak menarik investasi non-otomotif.

Kendati demikian, Sarino menilai kondisi ini sebagai bentuk pemerataan yang sehat untuk pertumbuhan ekonomi nasional.

“Kami mendukung pemerataan pembangunan industri. Dengan begitu, lapangan pekerjaan di daerah akan tumbuh dan ekonomi lokal juga meningkat,” ujar Sarino.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DPMPTSP Kabupaten Bekasi, Hasyim Adnan, menegaskan pihaknya belum menerima laporan resmi terkait relokasi pabrik dari Cikarang karena faktor upah.

“Kami belum menerima informasi adanya perusahaan yang merelokasi pabriknya. Yang kami terima selama ini adalah laporan realisasi investasi dari LKPM,” ujarnya.

Berdasarkan data semester I tahun 2025, realisasi investasi Kabupaten Bekasi mencapai lebih dari Rp40 triliun, tertinggi di Jawa Barat. Angka tersebut melampaui Karawang dengan Rp30 triliun dan Bogor Rp14 triliun.

Investasi tersebut terdiri dari PMA sebesar Rp24 triliun lebih dan PMDN Rp15 triliun lebih, dengan sektor jasa, industri kendaraan bermotor, serta listrik dan gas sebagai penyumbang terbesar.

Baca Juga:Modal Main Game Penghasil Uang Dikirim Saldo DANA Gratis Rp256.000 ke Dompet Digital Hari Ini, Ini Caranya!Sinopsis dan Jadwal Tayang Drakor Taxi Driver 3 Full Episode, Lee Je Hoon & Tim Kembali Berantas Kriminal!

Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Bekasi juga mencatat jumlah perusahaan yang tutup secara resmi sepanjang 2025 tidak sampai 10 perusahaan.

Sekretaris Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Bekasi, Nur Hidayah Setyowati, menyebut penutupan tersebut murni disebabkan faktor bisnis, bukan karena tingginya UMK Bekasi.

0 Komentar