Ayam akan tetap bertelur.
Sapi dan kambing tetap bertambah berat.
Ikan tetap tumbuh selama pakan tercukupi.
Peran manusia lebih kepada manajer: memastikan pakan, kebersihan, dan lingkungan tetap layak. Selebihnya, alam yang menggerakkan proses produksi.
Inilah yang membuat ternak disebut sebagai aset yang produktif tanpa kehadiran fisik penuh dari pemiliknya.
Cocok untuk Pemula, Modal Bisa Disesuaikan
Beternak tidak selalu membutuhkan lahan luas atau modal besar. Saat ini, semakin banyak orang memulai dengan skala kecil:
Lele dalam ember
Ayam kampung rumahan
Kelinci
Beberapa ekor kambing
Baca Juga:Tak Mau Kalah dengan Internet Rakyat, MyRepublic Siap Tandingkan WiFi Murah Katanya : Murah Banget!Baru On Fire di Asia Cetak 3 Gol, Adam Alis Tiba-Tiba Dicoret! Persib Kena Cobaan Berat di Singapura!
Model investasi semacam ini memungkinkan siapa pun masuk ke dunia aset hidup secara bertahap, sambil tetap belajar manajemen risiko dan pengelolaan aset.
Aset Stabil di Tengah Ketidakpastian Ekonomi
Dalam kondisi krisis, aset pangan dan aset hayati terbukti lebih tahan dibandingkan banyak instrumen finansial.
Karena sifatnya yang nyata, berwujud, dan memiliki kebutuhan pasar yang permanen, ternak menjadi pilihan yang kuat untuk menjaga stabilitas ekonomi keluarga.
Selain memberikan keuntungan finansial, memiliki ternak juga memberikan rasa aman karena menjadi bagian dari sistem pertahanan hidup yang bisa diandalkan.
