KBEONLINE.ID – Biawak selama ini sering dianggap hama, diburu, bahkan dibunuh karena dianggap mengganggu. Namun, di balik stigma negatif tersebut, hewan reptil yang satu ini justru memiliki manfaat besar bagi alam dan keseimbangan lingkungan. Fakta-fakta terbaru mengungkap betapa pentingnya keberadaan biawak dalam ekosistem.
Biawak dikenal sebagai hewan dengan kemampuan adaptasi yang sangat luas. Mereka mampu hidup di berbagai jenis habitat, terutama wilayah yang dekat dengan sumber air seperti sungai, rawa, dan danau. Air menjadi tempat paling aman bagi biawak—sebagai tempat pendinginan tubuh, jalur mobilitas, hingga lokasi mencari makan. Tidak hanya itu, biawak juga mahir menjelajah daratan, mulai dari hutan, padang rumput hingga area perkebunan manusia.
Meski terlihat berat dan besar, biawak adalah hewan semi-arboreal. Mereka bisa memanjat pohon dengan gesit untuk beristirahat, menghindari predator, atau mencari tempat berlindung. Biawak muda bahkan menjadikan dahan pohon sebagai tempat aman dari ancaman hewan lain. Untuk tempat tinggal, biawak jarang menggali lubang sendiri. Mereka lebih memilih memanfaatkan lubang-lubang bekas hewan pengerat atau celah akar pohon yang sudah ada.
Baca Juga:Bolehkan Mengompres Wajah dengan Es Batu? Ini Penjelasan yang Perlu Kamu Tahu!Manfaat Mengompres Wajah dengan Es Batu, Bikin Kulit Segar dan Sehat!
Sebagai hewan berdarah dingin, biawak aktif pada siang hari. Pada pagi hari, mereka berjemur untuk menaikkan suhu tubuh agar metabolisme dan tenaga mereka optimal untuk berburu. Kemampuan berburu biawak juga tidak sembarangan. Dengan lidah panjangnya, biawak mampu mendeteksi bau kimiawi di udara melalui organ Jacobsen, membuatnya dapat menemukan mangsa yang tersembunyi sekalipun.
Ketika dalam bahaya, biawak memiliki empat strategi pertahanan utama: melesat ke air sebagai tempat paling aman, memanjat pohon untuk menghindari serangan, menggunakan ekornya sebagai cambuk yang menyakitkan, hingga menggigit kuat saat benar-benar terpojok. Berbagai mekanisme ini membuat biawak cukup sulit ditaklukkan oleh predator.
Yang membuat biawak begitu penting bagi lingkungan adalah pola makannya yang sangat fleksibel. Mereka termasuk omnivora oportunis—memakan apa pun yang tersedia, mulai dari tikus, ular kecil, burung, serangga, ikan, hingga buah dan bangkai. Pola makan inilah yang menjadikan biawak sebagai regulator populasi alami, yang mampu mengendalikan ledakan hama tikus, membersihkan bangkai dari alam, dan menjaga rantai makanan tetap seimbang.
