kbeonline.id – Kedatangan Tomas Trucha ke PSM Makassar langsung memberi warna baru dan energi segar. Dalam waktu singkat, pelatih asal Republik Ceko itu berhasil membuat publik sepak bola Indonesia menoleh. Dua pertandingan, dua kemenangan meyakinkan, enam gol tercipta, serta gawang PSM yang masih perawan — sebuah awal yang terlalu sempurna untuk diabaikan.
Debut Tandang yang Langsung Pecahkan Kutukan
Tomas resmi menjalankan tugas pada awal November, tepat sebelum laga tandang melawan Dewa United pada Pekan Ke-12 BRI Super League 2025-2026.
PSM Makassar yang sebelumnya kesulitan meraih poin di laga tandang justru tampil garang. Lewat organisasi permainan yang lebih terstruktur, Juku Eja pulang membawa kemenangan penting 1-0. Itu menjadi kemenangan tandang pertama PSM sepanjang musim ini — sinyal bahwa perubahan besar telah dimulai.
Baca Juga:Satu Poin Menuju Sejarah! Persib Berburu Kelolosan di Markas Lion City SailorsDerby Banten hingga Big Match di GBK: Ini Jadwal Lengkap Super League Pekan ke-14
Pesta Gol di Parepare, Juku Eja Lahir Kembali
Hanya berselang satu laga, peningkatan performa PSM makin menjadi-jadi. Bertindak sebagai tuan rumah di Stadion BJ Habibie, Parepare, Pasukan Ramang mengamuk.
PSBS Biak menjadi korban dengan kekalahan telak 5-0. Suporter bersorak, atmosfer kembali panas, dan optimisme seakan kembali menyala di tanah Daeng.
Perubahan paling kentara? Gaya bermain yang jauh lebih agresif dan modern.
Transformasi Taktikal: Dari Kontra ke Kontrol
Jika sebelumnya PSM identik dengan permainan direct dan counter attack ala Bernardo Tavares, kini Tomas Trucha memperkenalkan filosofi baru: dominan dalam penguasaan bola, menekan saat kehilangan bola.
Bangun serangan dari lini belakang, alirkan bola cepat ke depan, dan jangan beri ruang lawan bernapas. Intensitas meningkat, kreativitas hidup kembali. PSM seperti lahir sebagai tim baru yang lebih berani memainkan sepak bola menyerang.
Buah Kerja Keras: Gelar Pelatih Terbaik Pekan Ke-13
Rapor awal yang sempurna membuat nama Tomas Trucha melesat dalam daftar pelatih terbaik. Ia terpilih sebagai Coach of The Week Pekan Ke-13, sebuah legitimasi atas apa yang ia bangun bersama tim dalam waktu yang sangat singkat.
Namun Tomas tidak besar kepala. Ia justru menegaskan bahwa seluruh pencapaian itu karena kerja kolektif.
