KBEONLINE.ID – Kekhawatiran terhadap kondisi dunia pada tahun 2030 semakin mencuat dalam berbagai kajian global. Banyak analis menilai bahwa dunia sedang bergerak menuju fase perubahan besar yang disebut sebagai “The Great Reset”, yaitu periode ketika aturan-aturan peradaban ditata ulang oleh para elite dunia. Situasi ini memunculkan potensi krisis multidimensi: ekonomi, pangan, energi, hingga lapangan pekerjaan.
Di tengah ketidakpastian tersebut, para pengamat mengingatkan bahwa masyarakat harus mulai membangun perlindungan diri sejak sekarang. Setidaknya, ada lima langkah strategis yang dianggap wajib dipersiapkan demi menghadapi kondisi ekstrem yang mungkin terjadi menjelang 2030.
1. Mengamankan Aset Dunia Nyata
Langkah pertama yang dinilai paling penting adalah mengamankan aset riil yang bisa dimiliki secara fisik. Pada masa depan, kepemilikan aset diprediksi makin sulit karena arah kebijakan global mengarah pada pola konsumsi berbasis sewa.
Baca Juga:Optimalisasi Pelayanan KB, DPPKB Karawang Gelar Koordinasi dan Pendampingan Pengisian Aplikasi SIRIKA-SIGAStop Beli iPhone dengan Cicilan, 10 Gejala Penyakit Miskin Yang Membajak Otak
Isu besar yang beredar di tingkat global bahkan menyebutkan bahwa di masa depan “orang akan memiliki apa pun melalui sistem sewa dan dibuat merasa bahagia dengan itu”.
Karena itu, kepemilikan tanah, rumah, lahan produktif, atau aset fisik lain dinilai sangat penting untuk menjaga kemandirian. Aset riil dipandang sebagai benteng terakhir ketika sistem keuangan digital mengalami gejolak atau saat inflasi meningkat tajam.
2. Membangun Kemampuan Bertahan Hidup (Survival Skill)
Memasuki 2030, kemampuan bertahan hidup bukan lagi keterampilan tambahan, tetapi kebutuhan utama. Kemampuan seperti mengelola pangan mandiri, memahami dasar pertanian, mengolah air, atau mengelola kebutuhan hidup tanpa ketergantungan penuh pada sistem adalah bentuk adaptasi masa depan.
Selain survival skill dasar, kemampuan membaca peluang, adaptasi cepat, dan berpikir kritis juga menjadi kebutuhan penting. Perubahan zaman hanya dapat dihadapi oleh mereka yang sigap menghadapi ketidakpastian.
3. Meningkatkan Literasi Finansial
Peta ekonomi global diprediksi berubah drastis dalam 5–10 tahun ke depan. Dunia mengarah pada digitalisasi besar-besaran, regulasi ketat, hingga teknologi otomatisasi yang menggantikan jutaan pekerjaan.
