Theresia menjelaskan, Melalui redesain yang tengah dilakukan BKKBN, SIRIKA ke depan akan terintegrasi penuh dengan SIGA. Kodifikasi gudang alokon dan fasyankes diseragamkan, data stok dan konsumsi ditarik langsung dari SIGA, serta penamaan dan satuan alokon disesuaikan dengan Perban Nomor 1 Tahun 2023. Misalnya, satuan kondom yang sebelumnya menggunakan “gross” akan distandarkan menjadi “lusin”.
Pada kesempatan tersebut, peserta juga memperoleh arahan teknis terkait pengisian R/II sebelum melakukan transaksi distribusi alokon pada SIRIKA, serta kewajiban menginput R/I pada aplikasi SIGA. Distribusi alokon dari sumber APBN untuk fasyankes dan TPMB setara fasyankes diwajibkan diinput langsung melalui SIRIKA, sementara alokon APBD maupun jejaring masih menggunakan penginputan manual melalui SIGA.(Aufa)
