Bahkan, tanpa disadari, gula tersembunyi juga terdapat pada makanan yang dianggap sehat seperti yogurt, roti, sereal, saos, minuman energi, hingga buah kaleng.
Efek Mematikan Gula pada Tubuh
Konsumsi gula berlebih terbukti menjadi pemicu utama berbagai penyakit berbahaya. Para ahli menekankan bahwa dampaknya tidak terjadi dalam hitungan hari, tetapi menumpuk dan merusak perlahan selama bertahun-tahun.
Beberapa efek kesehatan yang paling banyak ditemukan antara lain:
Obesitas akibat penumpukan lemak berlebih dan resistensi insulin.
Diabetes tipe 2, penyakit yang kini semakin banyak menyerang usia muda.
Perlemakan hati (NAFLD) yang dulu hanya ditemukan pada alkoholik, kini ditemukan pada anak-anak.
Baca Juga:Festival Literasi Karawang 2025 Diikuti 222 Siswa SD dan SMP, Dorong Penguatan Budaya Baca di SekolahRp 7.1 Miliar Dana Hibah NPCI Bekasi Disunat, Diduga Diselewengkan untuk Kampanye Caleg
Gangguan hormon, terutama hormon leptin (hormon kenyang) dan ghrelin (hormon lapar).
Inflamasi kronis, kondisi peradangan yang memicu penyakit jantung, stroke, hingga kanker.
Kerusakan gigi, terutama pada anak-anak yang sering mengonsumsi minuman kemasan.
Semakin sering tubuh menerima gula rafinasi, semakin besar kerja pankreas untuk menghasilkan insulin. Lama-kelamaan, pankreas “kelelahan” hingga fungsi insulin terganggu. Inilah awal mula diabetes muncul.
Pandemi Tersembunyi yang Mengintai Generasi Muda
Fenomena tingginya konsumsi minuman manis di kalangan remaja membuat para ahli semakin khawatir. Remaja Indonesia kini dapat mengonsumsi hingga puluhan sendok gula hanya dari satu gelas minuman kekinian. Belum lagi makanan ringan yang manis dan produk cepat saji.
Jika dibiarkan, hal ini berpotensi menurunkan kualitas kesehatan generasi mendatang dan meningkatkan beban sistem kesehatan nasional.
Cara Mencegah dan Mengurangi Risikonya
Para pakar kesehatan sepakat bahwa langkah paling efektif untuk menjaga tubuh tetap sehat adalah mengurangi secara drastis konsumsi gula olahan. Beberapa tips yang disarankan antara lain:
Batasi minuman manis dan pilih air putih.
Hindari camilan manis berlebihan.
Baca label gizi untuk mengetahui berapa banyak gula tersembunyi.
Prioritaskan makanan utuh (whole food) seperti buah segar, sayur, daging tanpa olahan.
Baca Juga:Tips Memilih Moisturizer Wajah yang Pas untuk Remaja dan Dewasa, Biar Kulit Selalu Sehat dan Lembap!Cara Merawat Kulit Berjerawat untuk Pemula, Tips Praktis dan Produk Aman Buat Kamu!
Ganti gula rafinasi dengan konsumsi gula alami dari buah dalam batas wajar.
Bahaya gula bukan lagi sekadar informasi kesehatan biasa. Ini adalah krisis kesehatan global yang bergerak cepat, senyap, dan mempengaruhi jutaan orang. Kesadaran untuk berhenti atau setidaknya mengurangi konsumsi gula bukan sekadar gaya hidup—tetapi langkah penting untuk mencegah penyakit kronis yang dapat berakibat fatal.
