KBEONLINE.ID – Sekarang lagi rame kasus tumbler Tuku yang hilang di KRL tiba-tiba viral di media sosial.
Bukan karena harganya mahal, tapi karena insiden ini sempat bikin isu pemecatan petugas PT KAI Commuter.
Kejadian ini jadi bahan perdebatan soal tanggung jawab penumpang, prosedur petugas, dan seberapa berat hukuman untuk kesalahan kecil di transportasi publik.
Baca Juga:Siklon Tropis Senyar Datang! Badai Langka yang Bikin Aceh & Sumut Banjir dan LongsorKalender 2026: Daftar Lengkap Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama untuk Menata Rencana Setahun Penuh!
Kronologi Kehilangan
Senin, 24 November 2025, awalnya penumpang bernama Anita Dewi naik KRL jurusan Tanah Abang – Rangkasbitung.
Dalam perjalanan, Anita gak sengaja ninggalin cooler bag di Stasiun Rawa Buntu, lalu tas itu diamankan petugas.
Tapi saat Anita ambil kembali tas di Stasiun Rangkasbitung, botol minum Tuku nya sudah hilang.
Lalu Anita menceritakan hal tersebut di medsos, dan unggahannya langsung viral, bikin netizen ramai bersimpati ke Anita dan juga petugas.
Ternyata Segini Harga Tumblernya
Tumbler yang hilang adalah Tumbler Stainless Handle TUKU 350 ml. Di toko resmi harganya sekitar Rp 225 ribu, sementara di marketplace bisa sampai Rp 310 ribu.
Fungsinya buat jaga minuman tetap panas atau dingin. Meski gak termasuk barang mewah, harganya cukup bikin orang perhatian saat hilang.
Viralnya kasus ini nggak cuma soal barang hilang. Petugas KAI yang menerima tas (Argi) sempat dikabarkan bakal dipecat.
Baca Juga:Diskon Tiket Kereta Api 30 Persen! KAI Umumkan Promo Spesial Akhir Tahun, Ini Daftar Kereta Beserta RutenyaDana BLT Rp 900 Ribu Mulai Disalurkan, Ini Cara Cek Bansosnya!
Dia bilang saat itu stasiun ramai, jadi gak sempat cek isi tas secara detail, dan sempat menawarkan ganti rugi.
Kabar pemecatan ini memicu pro-kontra. Banyak netizen merasa kehilangan satu tumbler gak sebanding dengan pemecatan, apalagi tanpa bukti kelalaian jelas.
PT KAI Commuter menegaskan, belum ada pemecatan resmi. Kasus ini masih dievaluasi internal, dan tanggung jawab barang tetap ada di penumpang, walau ada layanan lost and found di tiap stasiun.
Meski cuma soal tumbler, kasus ini jadi pengingat penting buat kita semua harus selalu cek barang bawaan sebelum turun dari KRL, dan pahami batas tanggung jawab masing-masing.
