Meskipun akses kendaraan sudah tersedia, jalur pendakian tradisional tetap dipertahankan. Otoritas setempat menegaskan bahwa layanan baru ini tidak mengubah, apalagi mengurangi nilai spiritual dan historis Jabal Uhud. Para pengunjung masih diperbolehkan untuk mendaki bagi yang ingin menikmati pengalaman ziarah secara lebih mendalam dan autentik.
Dengan dua pilihan akses yang fleksibel, Jabal Uhud kini menjadi destinasi yang semakin ramah pengunjung.
Pengalaman Ziarah Lebih Nyaman tanpa Kehilangan Nilai Sejarah
Hadirnya fasilitas kendaraan ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan pendakian, tetapi menambah kemudahan. Pengunjung tetap bisa menziarahi Makam Syuhada Uhud, melihat lokasi para pemanah (Jabal Rumat), serta mempelajari kisah heroik para sahabat di medan perang.
Baca Juga:Kemnaker Resmi Buka Magang Nasional Batch 3 Tahun 2025: Begini Panduan Lengkapnya, Agar Kamu Lolos!Tren Perawatan Ketiak Semakin Diminati, Kini Produk Natural Jadi Pilihan Utama
Kemudahan akses ini justru membuka kesempatan lebih luas untuk belajar sejarah, mengambil hikmah, dan memperdalam pengalaman spiritual tanpa harus menguras fisik. (rul)