KBEonline.id, KARAWANG – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Karawang melalui PD Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) menggelar Festival Qasidah Rebana tingkat kabupaten, Senin (1/12). Acara yang berlangsung di Mal Karawang Central Plaza (KCP) itu sekaligus menjadi pembuka rangkaian peringatan Hari Amal Bhakti (HAB) ke-80 Kemenag.
Dalam sambutannya, Kepala Kemenag Karawang H. Sopian menegaskan bahwa festival ini menjadi momentum penting untuk menghidupkan kembali seni budaya Islam yang kian tergerus perkembangan zaman.
“Kami ingin menghidupkan kembali majelis taklim dan seni budaya Islam di Kabupaten Karawang. Kalau bukan kita, siapa lagi yang melestarikan kesenian ini?” ujarnya.
Baca Juga:Tegas! Delapan PNS-P3K Bermasalah di Karawang Diberhentikan, Sembilan Lagi Sedang ProsesNace Permana Terpilih sebagai Presiden LMDH Periode 2025–2030
Sopian berharap pelestarian seni bernuansa Islami menjadi komitmen bersama. Ia menargetkan festival qasidah rebana dapat menjadi agenda rutin tahunan di bawah koordinasi IPARI Karawang.
“Ini harus berlanjut setiap tahun. Pelaksanaannya kami percayakan kepada para penyuluh, nanti IPARI yang meneruskan,” katanya.
Tak lupa, ia menyampaikan apresiasi kepada Lasqi Nusantara Jaya yang bertindak sebagai dewan juri dengan standar penilaian nasional.
Ketua panitia, Eli Solihat, menjelaskan bahwa festival digelar selama dua hari dan diikuti 30 grup qasidah dari majelis taklim di seluruh kecamatan.
“Pada hari pertama, 13 kelompok tampil. Sisanya, 17 kelompok, akan tampil pada hari kedua,” ujarnya.
Eli mengungkapkan awalnya panitia menyiapkan hadiah juara 1 sebesar Rp3 juta, juara 2 Rp2,5 juta, dan juara 3 Rp1,5 juta. Untuk kategori harapan, juara 1 mendapat Rp1 juta, juara 2 Rp750 ribu, dan juara 3 Rp500 ribu. Namun jumlah tersebut bertambah setelah Kepala Kemenag memberikan dukungan pribadi.
“Beliau menambahkan hadiah dari kantong pribadinya. Kini juara 1 menjadi Rp5 juta, juara 2 Rp4 juta, dan juara 3 Rp3 juta. Untuk juara harapan, masing-masing mendapat Rp1,5 juta, Rp1,25 juta, dan Rp1 juta. Alhamdulillah, ini bentuk komitmen beliau untuk menghidupkan kembali seni budaya Islam di masyarakat,” tambahnya.
