Jelang Akhir Tahun Harga-harga di Karawang Terkendali, Bahkan Tiga Komoditas Alami Penurunan

Harga turun
Perkembangan Indeks Perkembangan Harga Kabupaten Karawang pada minggu kedua (M2) November tercatat melandai hingga -1,10.
0 Komentar

KBEonlone.id – Perkembangan Indeks Perkembangan Harga (IPH) Kabupaten Karawang pada minggu kedua (M2) November tercatat melandai hingga -1,10. Penurunan tersebut terutama dipengaruhi oleh turunnya harga tiga komoditas utama, yaitu beras, daging sapi, dan telur ayam ras.

Penurunan IPH ini juga menunjukkan bahwa pergerakan harga di sejumlah pasar di Karawang berada dalam kondisi relatif terkendali selama periode tersebut.

Kepala Bidang Pengendalian Perdagangan Disperindag Karawang, Dalli, melalui Ketua Tim Pengendalian Perdagangan Dalam Negeri, Eropa Merah, menjelaskan bahwa dinamika pasokan dan permintaan menjadi faktor utama yang mendorong penurunan harga tersebut.

Baca Juga:Bocah Ketiga Korban Tenggelam Kali Cikarang Baru Ditemukan, Tersangkut di Tumpukan SampahPolisi Sudah Selesai Selidiki Kasus Tabrakan Maut Beruntun di Lampu Merah Cikampek

“Beras turun karena Bulog sudah selesai melaksanakan penyerapan gabah kering panen (GKP) sesuai target nasional,” ujar Eropa Merah, Senin, (1/12).

Ia menambahkan bahwa selesainya penyerapan GKP oleh Bulog turut meredakan persaingan pembelian di tingkat penggilingan. “Penggilingan tidak lagi berebut GKP di lapangan sehingga harga menjadi lebih stabil,” jelasnya.

Saat ini, harga beras premium berada di kisaran Rp14.000 per kilogram, turun dari sebelumnya Rp15.000. Sementara itu, harga beras medium tercatat sekitar Rp13.000 per kilogram.

Untuk komoditas daging sapi, penurunan harga juga terjadi cukup signifikan. “Daging sapi yang semula Rp135.000 sekarang menjadi Rp130.000 per kilogram karena permintaan menurun,” ujar Eropa.

Ia menuturkan bahwa konsumsi daging sapi biasanya meningkat pada momen hari besar keagamaan. “Kalau hari biasa, masyarakat lebih banyak mengonsumsi daging ayam dibanding daging sapi,” katanya.

Adapun pada komoditas telur ayam ras, harga juga mengalami penurunan. “Telur ayam yang sebelumnya Rp31.000–Rp32.000 kini turun menjadi Rp29.000,” ungkapnya.

Menurut Eropa, stabilitas harga telur dipengaruhi oleh kondisi sentra peternakan. “Di Blitar, peternak ayam petelur terbantu oleh program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) jagung Bulog sehingga harga pakan—yang merupakan biaya terbesar—lebih stabil,” ujarnya.

Baca Juga:Serba-serbi Piala Dunia 2026: Tiga Legenda “El Konsisten” Tembus 6 Edisi Piala DuniaProfil Kiper Naturalisasi Indonesia Cyrus Margono, Calon Bintang Besar Persib Bandung?

Ia menegaskan bahwa Disperindag Karawang terus melakukan berbagai langkah pengendalian harga untuk menjaga stabilitas pangan di daerah.

“Upaya kami meliputi operasi pasar murah (OPM) yang dipadukan dengan program PATEN, pemantauan langsung ke pasar, serta kerja sama dengan Tim Satgas Pangan Karawang,” tutur Eropa. (Siska)

0 Komentar