Aktivitas manusia juga merupakan penyebab utama abrasi di pantai utara Jawa. Salah satu contoh adalah pengambilan pasir pantai yang berlebihan, yang menyebabkan erosi pantai dan abrasi.
Selain itu, pembangunan infrastruktur seperti pelabuhan, jalan, dan bangunan lainnya juga dapat menyebabkan abrasi. Hal ini karena pembangunan infrastruktur dapat mengubah aliran air dan menyebabkan erosi pantai.
Polusi juga merupakan faktor yang berkontribusi pada abrasi. Polusi dapat menyebabkan kerusakan pada ekosistem pantai dan membuat pantai lebih rentan terhadap erosi.
Baca Juga:Genjot PAD 2026, Bupati Ade Kunang Mau Bangun Gedung- gedung yang DikomersilkanKejati Jabar Kawal Program Pembangunan Kabupaten Bekasi Tahun 2026, Begini Rambu-rambunya
Penebangan hutan mangrove juga merupakan faktor yang signifikan. Hutan mangrove berfungsi sebagai pelindung pantai alami, tetapi penebangan hutan mangrove dapat menyebabkan abrasi.
Aktivitas pertanian dan perikanan juga dapat menyebabkan abrasi. Penggunaan pestisida dan herbisida dapat menyebabkan kerusakan pada ekosistem pantai dan membuat pantai lebih rentan terhadap erosi.
Selain itu, kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya pelindung pantai juga merupakan faktor yang berkontribusi pada abrasi. Masyarakat harus lebih sadar akan pentingnya pelindung pantai dan berpartisipasi dalam upaya pelindung pantai.
Untuk mengatasi abrasi di pantai utara Jawa, perlu dilakukan upaya yang komprehensif dan berkelanjutan. Hal ini termasuk penanaman hutan mangrove, pengaturan pengambilan pasir pantai, dan pembangunan infrastruktur yang ramah lingkungan. ***
