KBEONLINE.ID, BEKASI – Hujan deras disertai angin kencang memporak-porandakan wilayah Desa Taman Sari, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, Selasa (2/12) kemarin. Cuaca ekstrem yang terjadi sejak pukul 13.30 hingga 17.30 WIB itu memicu angin puting beliung yang menyapu pemukiman warga. Akibatnya, puluhan rumah mengalami kerusakan mulai dari kategori sedang hingga berat.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bekasi, Dodi Supriadi, mengungkapkan bahwa hasil kaji cepat di lapangan mencatat 28 rumah terdampak. Rinciannya, 16 rumah rusak sedang dan 12 rumah rusak berat. Kerusakan terutama terjadi pada bagian atap yang terlepas dan berterbangan, serta beberapa struktur bangunan yang melemah akibat terpaan angin.
“Beberapa atap rumah berterbangan dan sebagian dinding rumah warga mengalami retakan. Kondisi itu membuat sejumlah rumah tidak layak huni sehingga warga terpaksa mengungsi,” kata Dodi Supriadi kepada Cikarang Ekspres, Rabu (3/12).
Baca Juga:Perak Antam Hari Ini 3 Desember Kembali Naik, Tembus Rp 36.345 Per Gram10 Rekomendasi Tempat Wisata Gratis di Bogor yang Seru, Cocok Buat Destinasi Liburan Tahun Baru 2026
Total ada 28 KK atau 112 jiwa yang terdampak langsung. Dari jumlah tersebut, 12 KK (48 jiwa) harus mengungsi ke rumah keluarga dan kerabat terdekat. BPBD mencatat bahwa warga tidak mendirikan posko pengungsian karena sebagian besar memilih berlindung di rumah saudara demi keamanan dan kenyamanan.
BPBD memastikan bahwa tidak ada fasilitas pemerintahan, sekolah, maupun sarana publik lain yang mengalami kerusakan. Dampak kerusakan hanya terjadi pada rumah-rumah warga, dengan ukuran rata-rata bangunan 6 x 10 meter. Meski demikian, petugas tetap melakukan pengecekan menyeluruh untuk memastikan tidak ada struktur lain yang membahayakan lingkungan.
Usai menerima laporan kejadian, BPBD Kabupaten Bekasi langsung menyalurkan bantuan awal untuk memenuhi kebutuhan warga terdampak. Bantuan tersebut berupa air mineral, terpal BNPB, sembako, gerobak dorong, alat kebersihan, serta matras yang disediakan dari APBD.
“Bantuan ini sifatnya darurat untuk meringankan beban warga sebelum ada penanganan lebih lanjut terkait perbaikan rumah,” ujar Dodi.
Aparat kecamatan, desa, Babinsa, Bimaspol, serta perangkat RT/RW turut membantu warga membersihkan puing-puing bangunan dan melakukan penutupan atap sementara agar rumah tidak semakin rusak apabila hujan kembali turun.
Di lokasi yang sama, sebuah tower yang sempat dikhawatirkan roboh juga menjadi prioritas penanganan. Tim tower langsung turun ke lapangan pada hari kejadian untuk melakukan evakuasi dan pengamanan. “Tower tersebut tidak menimpa rumah warga dan berhasil dievakuasi dengan aman,” kata Dodi.
