BUMDes Anggadita Panen Jagung Hibrida, Dorong Ketahanan Pangan dan Ekonomi Desa 

Panen Jagung
BUMDes Anggadita Panen Jagung Hibrida, Dorong Ketahanan Pangan dan Ekonomi Desa. (kbeonline.id)
0 Komentar

KBEONLINE.ID – Program ketahanan pangan tahun 2025 di Desa Anggadita, Kecamatan Klari, Karawang, mulai menunjukkan hasil yang menggembirakan. Hal itu terlihat dari panen raya jagung hibrida yang digelar di Dusun Sukajaya dan menjadi bukti nyata keseriusan desa dalam memperkuat ketahanan pangan.

Panen tersebut merupakan hasil kolaborasi strategis antara BUMDes Anggadita Juara, Pemerintah Desa Anggadita, serta Polsek Klari. Kerja sama ini sudah terjalin sejak awal tahun dan disebut sebagai langkah penting dalam mewujudkan desa yang mandiri secara ekonomi.

Ketua BUMDes Anggadita Juara, Yusup Zayadi, menyampaikan, panen raya ini menjadi wujud keberhasilan atas program ketahanan pangan yang mencakup sektor perikanan, pertanian, perkebunan jagung, hingga peternakan domba. Dengan cakupan yang luas tersebut, program ini diharapkan mampu menjadi fondasi ekonomi masyarakat.

Baca Juga:Skema Cicilan KUR BRI 2025 dengan Pinjaman Rp1-150 Juta untuk Pelaku UMKM Daftar di Akhir Tahun, Cek Tabelnya!3 Resep Es Teler Rumahan yang Nikmat dan Bikin Ketagihan, Cocok Diminum saat Musim Panas!

“Keterlibatan masyarakat dalam BUMDes ini sangat penting. Program ini cukup mendukung ekonomi, dan menjadi wadah yang sekiranya bisa membantu kesejahteraan masyarakat, terutama di bidang ekonomi,” ujarnya. Kamis, (4/11).

Adapun lahan jagung yang dipanen hari ini mencapai 1.500 meter persegi. Tidak hanya itu, warga juga turut aktif menanam jagung di lahan milik mereka seluas sekitar 2.500 hingga 3.000 meter persegi sebagai bentuk dukungan terhadap program desa.

Berbagai pihak memberikan bantuan agar program ini berjalan optimal. “Kami juga didorong dan dibantu dengan bibit dari Polsek Klari dan obat-obatan serta pendampingan dari PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan) dari Dinas Pertanian,” katanya.

Keterlibatan Bulog dalam penyerapan hasil panen menjadi harapan baru bagi para petani, terutama dalam hal pemasaran. Dengan adanya kepastian pasar, masyarakat dinilai lebih percaya diri untuk terus mengembangkan tanaman jagung.

“Untuk penjualannya nanti akan bekerja sama dengan Bulog. Ini sangat membantu perekonomian masyarakat,” tuturnya.

Ia berharap program ini terus berlanjut dan semakin matang, karena selain mendorong ketahanan pangan dan perekonomian warga, program tersebut dinilai mampu meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam kegiatan berkebun.

“Program ini membuat masyarakat lebih aktif untuk berkebun dan ikut menjaga ketahanan pangan desa,” pungkasnya. (Siska)

0 Komentar