BEKASI, KBEONLINE.ID – Banjir rob dari Laut Jawa kembali menggenangi lima desa di Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi sejak Senin (1/12). Genangan setinggi 30 sentimeter hingga satu meter merendam ribuan rumah, tambak, dan akses jalan warga. Desa Pantai Bahagia menjadi wilayah terdampak terparah.
Rob juga menutup akses jalan. Warga tidak dapat menggunakan sepeda motor karena terendam, sehingga aktivitas ekonomi terganggu.
“Motor kan terendam, jadi nggak bisa jalan. Pengiriman barang jadi terhambat. Kalau harus kirim siang, harga sudah turun,” ujar Ahmad Fadilah (28), warga terdampak di Muaragembong, Jumat (5/12).
Baca Juga:Sasar Warung Kecil! Dua Pembuat dan Pengedar Upal di Bekasi Dibekuk PolisiEmpat Film Horor Indonesia Tayang Desember 2025 Terbaru di Bioskop
Selain menghambat akses, banjir juga mulai mempengaruhi kesehatan warga. Banyak korban banjir mengeluhkan gatal-gatal hingga kutu air pada kaki akibat terlalu lama beraktivitas dalam genangan.
Tidak hanya aktivitas masyarakat yang lumpuh, fasilitas umum juga terdampak. Empat masjid tidak dapat menggelar Salat Jumat, salah satunya Masjid Nurulpala yang masih terendam banjir.
“Pada hari ini, Masjid Nurulpala tidak ada aktivitas Salat Jumat karena terendam pasang rob dan luapan Sungai Citarum selama empat hari berturut-turut,” tutur Warnata (41), marbot Masjid Nurulpala.
Camat Muaragembong, Sukarmawan, menjelaskan bahwa sedikitnya 14.000 jiwa di lima desa terdampak banjir rob yang juga merendam ribuan hektare tambak warga.
“Ketinggian air antara 20 sampai 60 cm, paling tinggi di Desa Pantai Bahagia. Kami berupaya menolong dengan bantuan dari PMI, BPBD dan unsur legislatif,” jelas Sukarman.
Meski demikian, warga mengaku bantuan belum sepenuhnya tersalurkan ke lokasi terdampak.
Sukarmawan berharap pemerintah pusat mempercepat proyek pembangunan giant seawall untuk menahan pasang air laut dan meminimalisasi dampak banjir rob di wilayah pesisir Muaragembong.
Baca Juga:Jadwal Bioskop Trans TV Malam Ini 5 Desember 2025 Lengkap Sinopsis, Ada Rambo: Last Blood dan Force of NatureKIAMAT SUDAH DEKAT, Nenek 75 Tahun di Cibuaya Diperkosa Pemuda Tetangga
“Kami sangat berharap rencana pembangunan giant seawall segera direalisasikan agar banjir rob tidak terus berulang,” ujarnya.
Hingga kini, banjir rob masih menggenangi wilayah pesisir Muaragembong dan warga menunggu penanganan lebih lanjut dari pemerintah. (Iky)
